DPR Imbau Masyarakat Tak Sepelekan Hoaks
Porosberita.com, Tuban – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali menggelar seminar ‘Merajut Nusantara’ mengangkat tema Waspada Berita Hoaks di tahun 2019. Kali ini, kegiatan serupa dilaksanakan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Acara kali ini terselenggara atas prakàrsa Wakil ketua Komisi I DPR RI, Ir. H. Satya Widya Yudha, M.Sc. Adapun pelaksana kegiatan adalah Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik KemenKominfo bersama DPR-RI.
Kegiatan tersebut sebagai upaya pemerintah untuk menangkal dan memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap maraknya berita-berita hoaks menjelang pesta demokrasi Pemilu 2019.
“Kita sudah tahu bahwa belakangan ini memang banyak berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan atau hoaks. Karena itu, masyarakat harus cerdas bisa membedakan mana yang hoaks dan mana yang benar,” ujar Danny Januar Ismawan, Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah Kemenkominfo dalam seminar tersebut yang digelar di Hotel & Resort Bukit Wilis, Tuban, Jawa Timur pada Kamis (28/3/2019).
Dijelaskan Danny, setiap informasi atau berita yang diperoleh masyarakat seharusnya dicek dulu kebenarannya. Apalagi, jika informasi atau berita tersebut berpotensi menimbulkan konflik, adu domba dan kerusuhan.
“Kalau ada info atau berita lewat sosial media atau lainnya yang kira-kira bisa menimbulkan kerusuhan atau adu domba, maka sebaiknya dicek kebenarannya. Misalnya, kalau yang difitnah itu kelompok A, maka wajib kita cek langsung ke kelompok itu. Kalau berbau SARA juga sama. Tanya aparat berwenang dan jangan langsung terima mentah-mentah informasinya,” jelas Danny.
Sementara Satya mengimbau masyarakat agar tidak menyepelekan soal informasi bohong atau hoaks. Sebab, dampak yang diakibatkan bisa saja merusak rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kalau kita tidak bijaksana dalam menerima informasi apalagi menyepelekan hoaks, maka saya khawatir bisa berdampak negatif. Karena itu, saya mengimbau masyarakat untuk tidak menyepelekan soal hoaks. Kita perlu kroscek setiap informasi atau berita yang berpotensi bohong. Jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang dilempar pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Apalagi di tahun politik ini sangat rawan,” tandas Satya.
Di sisi lain, Satya menilai umumnya masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam menyikapi munculnya hoaks. Sebab, masyarakat Indonesia memiliki karakter kuat dalam menjaga persatuan dan kesatuan Nusantara.
“Sejak dulu, bangsa ini sudah terkenal dengan keramahan dan kerukunan tinggi dalam menjaga Nusantara ini. Jadi, saya yakin kita semua tidaklah mudah terhasut oleh hoaks,” ujarnya.
Sejumlah peserta seminar yang hadir umumnya kalangan ibu-ibu milenial menyambut positif kegiatan tersebut. “Memang sekarang banyak hoaks yang berseliweran khususnya di sosmed. Kita wajib saling mengingatkan akan bahaya atau dampak yang bisa ditimbulkan dari berita-berita sampah itu. Makanya, kami berterima kasih masih ada perhatian pada masalah yang bisa mengancam keutuhan NKRI,” ujar Yeyen, warga Tuban. (rud)