Mbah Moen Wafat di Makkah
Porosberita.com, Jakarta – Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah Maimun Zubair yang akrab disapa Mbah Moen wafat di Tanah Suci Makkah.
Kabar duka itu dibenarkan pihak keluarga melalui puteranya Majid Kamil MZ. Kepada wartawan, Majid mengungkapkan keinginan Sang Kyai untuk menghembuskan nafas terakhir dan dimakamkan di Makkah.
“Beliau memang kepingin meninggal di Mekah. Makanya dari sini juga keluarga yang tadinya ini banyak saran-saran untuk diambil saja ke Indonesia, tapi keluarga hati-hatinya melihat itu juga, mantapnya dimakamkan di Mekah,” kata Kamil di Rembang, Jateng, Selasa (6/8/2019).
Mbah Moen bahkan sudah sering menyampaikan tentang hari wafatnya, yakni selasa. “Memang Mbah Moen memprediksi hari Selasa. Semasa hidupnya Mbah Moen selalu membahas soal Selasa,” ujar Majid.
Majid lantas mengungkapkan bahwa pihak keluarga telah memperoleh informasi bahwa telah disholatkan. Meski begitu, soal kapan akan dimakamkan belum diketahui waktunya.
“Tadi, saya sudah videocall, sudah dimandikan, jadi ya monggo kalau yang mau menyalati. Cuman serentaknya nanti habis Magrib begitu ya. Untuk tahlilan juga,” pungkasnya.
Mbah Moen lagir di Rembang, Jateng pada 28 oktober 1928 merupakan Ketua Majelis Syariah PPP. Almarhum merupakan putra dari Kiai Zubair, Sarang, seorang alim dan faqih. Ayahnya merupakan murid dari Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.
Mbah Moen meneruskan pendidikan mengajinya di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim. Selain itu, Mbah Moen juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.
Mbah Moen dikenal sebagai seorang alim, ahli fikih, sekaligus penggerak baik di lingkungan organisasi keagamaan maupun di kehidupan politik. (wan)