Trump Berkeras Tak Salah
Porosberita.com, Jakarta – Di tengah proses pemungutan suara oleh Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Presiden Donald Trump kembali berkeras jika ia tidak melakukan kesalahan. Proses pemungutan suara dilangsungkan untuk memakzulkan Trump pada Rabu (18/12/2019).
Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Trump mengatakan proses pemakzulan terhadap dirinya merupakan sesuatu hal yang mengerikan. Ia menegaskan tidak melakukan ‘sesuatu yang salah’.
Menurutnya, proses pemakzulan yang dilakukan Dewan Perwakilan AS semata-mata upaya Partai Republik untuk mengambil alih jabatan presiden.
Dilansir Associated Press, Ketua Kongres AS Nancy Pelosi mengatakan Trump terbukti melakukan penyalahgunaan kekuasaan dengan bukti panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Juli lalu.
Trump disebut memaksa Zelensky untuk menyelidiki keluarga mantan wakil presiden Joe Biden, rival utamanya pada pemilu 2020 mendatang. Upaya tersebut disebut menjadi upaya Trump menyingkirkan Bieden dari kandidat presiden AS.
Di sisi lain, Trump mengonfirmasi panggilan telepon dengan Zelensky untuk membahas masalah korupsi dan Biden, serta putranya Hunter.
“Itu adalah percakapan menyenangkan di telepon, panggilan yang sempurna. AS memberikan bantuan kepada Ukraina sehingga kami ingin memastikan bahwa negara itu jujur,” ujarnya.
Sementara itu, Pelosi mengatakan apa yang dilakukan Trump merupakan sebuah penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi dan hasrat politiknya.
“Fakta-fakta telah jelas bahwa presiden menyalahgunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi, politik, dan menghalangi kongres. Di Amerika tidak ada yang kebal hukum,” ucap Pelos. Demikian dilansir dari CNN Indonesia.com. (nto)