Fri. Mar 29th, 2024

Pemerintah Tetapkan Harga Kedelai Impor Rp8.500 Per Kilogram

Porosberita.com, Jakarta – Pemerintah menetapkan harga kedelai impor per kilogram Rp8.500. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo juga memastikan pasokan kedelai impor tetap terkendali.

Hal itu disampaikan Syahrul Dalam kunjungan kerjanya di wilayah produksi tahu-tempe Semanan, Kalideres Jakarta Barat, Kamis (7/1/2021). “Harga kedelai impor per kilogram sudah ditetapkan Rp8.500 dan pasokannya dipastikan terkendali,” kata Syahrul.

Pemerintah menetapkan harga itu setelah ribuan perajin tempe se-Jabodetabek mogok massal lantaran harga kedelai yang terus meroket.

Diketahui sebelumnya, ribuan perajin tempe dan tahu se-Jabodetabek sempat mogok produksi massal selama tiga hari dengan maksud memprotes kenaikan harga kedelai yang otomatis berimbas pada kenaikan harga tahu-tempe.

Usai mogok, harga tempe dan tahu di pasaran pun dinaikkan 20 persen akibat dampak kenaikan harga kedelai.

Syahrul mengatakan, naiknya harga kedelai impor diduga karena situasi dunia yang tidak pasti karena pandemi COVID-19.  “Kontraksi pada kedelai itu adalah karena pengaruh global terjadi. Selama ini tempe yang kita pakai juga adalah tempe impor karena jauh lebih murah,” katanya..

Terkait kenaikan harga kedelai kali ini, Syahrul mengaku pihaknya dan Menteri Perdagangan  pun sudah dipanggil oleh Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan itu, Presiden memerintahkan Kementan dan Kemendag untuk menjalin diskusi dengan asosiasi perajin tempe dan importir kedelai terkait harga yang akan disepakati.

Adapun harga yang disepakati untuk kedelai impor dengan merek Bola dari Amerika Serikat adalah Rp8.500 per kilogram di pasaran Indonesia.

Harga kedelai berkisar Rp7.500 per kg, sebelum akhirnya merangkak naik Rp2.000 per kg pada Desember 2020 hingga menjadi Rp9.500.

Untuk mengembalikan kestabilan harga kedelai di Indonesia, lanjut Syahrul, maka pihaknya berjanji akan dilakukan dalam jangka waktu 100 hari ke depan sesuai dengan perintah Presiden.

“Kami harap 100 hari ini kondisi dinormalkan seperti perintah Bapak Presiden,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya juga akan melibatkan TNI dan Polri apabila menemukan kendala dalam distribusi kedelai impor di pasaran. (nto)

About Author