Sat. Mar 15th, 2025

Pasca Bentrok Senjata TNI Vs OPM, Ribuan Warga Intan Jaya, Papua Mengungsi

Porosberita.com, Jakarta – Pasca baku tembak antara TNI dengan atau Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB atau Organisasi Papua Merdeka (OPM), sedikitnya 1.000 warga di tiga kampung, Kabupaten Intan Jaya, Papua, meninggalkan rumah untuk mencari perlindungan yang aman ke gereja atau pastoran.

“Masyarakat meninggalkan kampung karena mengalami posisi dilema. Mereka hanya bisa bertahan di rumah, serta kesulitan mencari bahan makanan ke kebun akibat ancaman yang dihadapi,” ungkap Administrator Diosesan Keuskupan Timika Marthen Kuayo Pr kepada wartawan saat dihubungi dari Jayapura Selasa (16/2/2021).

Menurut Marthen, situasi  keamanan di sekitar Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya,  semakin memanas hingga saat ini, menyusul adanya kontak senjata antara TNI-polisi dengan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) atau KKSB di wilayah itu, sejak 7 Februari 2021 lalu.

“Akibat memanasnya situasi di kampung itu, masyarakat mengalami ketakutan disebabkan ada kecurigaan dari kedua pihak terhadap masyarakat,” ujar Marthen.

Marthen mengungkapkan, sekitar 1.000 warga dari tiga kampung yang memilih meninggalkan rumah masing-masing dan mencari perlindungan ke gereja atau Pastoran sebagai tempat yang dianggap aman.

“Ada sekitar 1.000 warga diungsikan ke Paroki Santo Misael Bilogai, pasca penembakan anggota TNI, kemarin. Dari Kampung Mamba ada 400 orang,” tuturnya.

Masyarakat yang tinggal di rumah masing-masing kesulitan makanan. Sebab jalur Dogabu (sebagai) akses ke kebun dikuasai oleh TPN-OPM, sementara jalur ke Wabu dikuasai oleh militer.

Sementara, para pengungsi yang ada di Paroki Santo Misael Bilogai sangat membutuhkan cadangan makanan. Untuk itu, Ia  meminta kepada pemerintah agar membuka akses jaringan telekomunikasi ke wilayah Intan Jaya. Sebab, komunikasi sangat sulit dilakukan sejak Senin, 15 Pebruari 2021.

“Kami pun sudah kontak dari keuskupan dan beberapa temam yang punya hubungan keluarga di Bilogai sangat susah, sejak kemarin,” ujarnya.

Sebelumnya, anggota TNI bernama  Prada Ginanjar Arianda (22) dari Yonif R 400/BR asal Satuan Yonif 406 Brigif 4 dibawah Kodam IV/Diponegoro, meninggal dunia  ditembak anggota KKSB di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Senin (15/2/2021).

Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen TNI Suswatyo menjelaskan, Prada Ginanjar meninggal setelah mengalami luka tembak di bagian pinggang tembus perut. Korban akhirnya meninggal di dalam heli saat proses evakuasi ke Timika. (wan)

About Author