Tue. Mar 25th, 2025

Rizal : Pajak Berpihak Pada Orang Kaya

Rizal Ramli

Porosberita.com, Jakarta – Ekonom senior, Rizal Ramli mengkritik kebijakan pemerintah soal pungutan pajak yang berpihak pada orang kaya. Pajak hanya menyasar komditas rakyat kecil.

Mantan Menko Ekuin ini mengaku sudah memprediksi bahwa disparitas antara orang kaya dan miskin di Indonesia semakin besar di tengah pandemi COVID-19. Sementara, kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dinilainya hanya berpihak kepada orang kaya.

“Kebijakan pungutan pajak yang dilakukan pemerintah  terus-terusan menyasar komoditas rakyat kecil. Sementara komoditas besar tidak disentuh,” kata Rizal dalam keterangan tertulis, Jumat (26/2/2021).

Menurutnya, sejak tiga tahun lalu, ia sudah mengkritik tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor atau PPh pasal 22 untuk 1.147 komoditas impor. Sebab, komoditas itu hanya ecek-ecek, alias kecil.

Sehingga, terlihat pungutan pajak ini hanya menyasar para pengusaha menengah. Sementara pungutan pajak untuk impor 10 besar komoditas inti malah relatif lebih rendah seperti komputer, mesin, elektrikal, dan equipment (perlengkapan), besi, dan baja.

Dampak dari kebijakan Menteri Sri Mulyani itu, lanjut Rizal, membuat mereka yang kaya menjadi semakin kaya. Bahkan, sebuah lembaga konsultan berbasis di London, Knight Frankmerilis mengungkapkan, Indonesia akan mengalami kenaikan jumlah orang dengan kekayaan sangat tinggi atau crazy rich selama lima tahun ke depan.

“Mereka yang memiliki uang di atas US$30 juta dolar AS diprediksi akan melonjak hingga 67 persen di tahun 2025. Lonjakan ini menjadi yang paling tajam di dunia,” jelas mantan Menko Maritim ini.

“Inilah dampak dari kebijakan Menkeu Terbalik. Pajakin rakyat kecil sing printil (yang kecil-kecil). Kurangi pajak dan tax holiday untuk yang besar-besar dan asing,” imbhnya.

Tak sampai disitu, Rizal lantas menyentil Presiden Jokowi apakah selama ini tidak merasa aneh dengan kebijakan Sri Mulyani yang kurang peka pada ekonomi dan rakyat.

“Pak Jokowi apa ndak sadar, makin lama makin bikin rakyat susah?” tanyanya. (nto)       

About Author