Sun. Sep 8th, 2024

Bisnis Kecap Membuat Pang Kang Jadi Taipan Dunia

Pang Kang

Porosberita.com, Jakarta – Bisnis kecap bisa menjadi salah satu usaha yang bisa menjadikan hidup seseorang bergelimang harta.

Salah satu contohnya kehidupan Pang Kang. Berdasarkan catatan Forbes, karena bisnis kecap, ia bisa punya kekayaan hingga US$8,1 miliar.

Bila dirupiahkan dengan kurs Rp15.544 per dolar AS, kekayaan itu tembus Rp125,9 triliun. Jumlah harta itu membuatnya jadi orang terkaya nomor 274 dunia.

Lalu siapa sebenarnya Pang Kang dan bagaimana bisnis kecap itu bisa membuatnya kaya raya seperti itu?

Mengutip berbagai sumber, Pang Kang merupakan seorang pebisnis kelahiran Foshan, sebuah kota di provinsi Guandong, China pada 1956 lalu.

Tidak banyak informasi yang bisa digali dari pribadi Pang Kang ini. Termasuk bagaimana masa kecilnya, dari latar belakang keluarga seperti apa dia terlahir dan bagaimana pendidikannya.

Yang bisa terlacak hanya; Pang kang pernah berkuliah di bidang keuangan di Universitas Guangzhou, China pada 1980 lalu. Saat kuliah itulah cerita suksesnya bermula.

Itu semua terjadi saat ia bekerja di Pabrik Foshan, produsen dan penjual produk penyedap yang sebenarnya sudah berkembang semenjak masa Dinasti Qing. Artinya usia perusahaan sudah mencapai 300 tahun lebih.

Mengutip min.news, pada saat itu sejatinya Pang Kang tidak banyak tahu soal bumbu dan penyedap yang diproduksi oleh perusahaan tempatnya bekerja. Namun, latar belakangnya sebagai penduduk asli Kanton dan semangatnya belajar membuat Pang Kang mengubah semua masalah tersebut menjadi potensi.

Dengan cepat Pang Kang beradaptasi di dunia perbumbuan dan perusahaan yang tak pernah ia kenal sebelumnya.

Di awal, dia belajar memilih kedelai yang digunakan perusahaan dalam proses produksi. Dari situlah kemudian lambat laun ia belajar mengenai kualitas kedelai yang berdampak pada mutu kecap hasil produksi perusahaan.

Kepiawaian itu membuat perusahaan menaruh kepercayaan besar pada Pang Kang. Setelah lulus, ia lanjut bekerja di pabrik itu.

Butuh waktu singkat bagi Pang Kang yang mendapatkan kepercayaan besar dari perusahaan untuk menduduki sejumlah jabatan tinggi di tempatnya bekerja.

Baru 2 tahun bekerja, ia sudah dipromosikan dari jabatan teknisi menjadi wakil direktur pabrik pada 1988. Saat itu, BUMN China menerapkan sistem tanggung jawab manajemen kontrak.

Di bawah sistem baru itu, para pentolan perusahaan lama secara bertahap mundur. Pang Kang yang saat itu masih muda, bersemangat dan sadar; membuat kecap adalah karir hidupnya memilih bertahan di perusahaan.

Karena itulah ia mantap melakukan sejumlah upaya terkait kesadaran itu. Salah satunya terus belajar.

Akibat upayanya, karir Pang Kang terus melesat dari wakil direktur pabrik menjadi wakil manajer umum dan berlanjut promosi ke manajer umum dan pimpinan perusahaan

Seiring perjalanan waktu dan saat reformasi BUMN di China semakin digencarkan, angin segar berhembus pada kehidupan Pang Kang. Ia merasa kariernya di bisnis kecap makin menjanjikan.

Karena itulah saat reformasi BUMN terjadi, ia ambil bagian. Bersama dengan karyawan perusahaan, ia menggelontorkan 500 ribu yuan dan membeli 70 persen saham Foshan dari pemerintah.

Dengan setoran modal 500 ribu yuan, ia menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan. Karena nama Haitian pernah laris di Hong Kong dan Macau, pabrik kecap Foshan ia ubah menjadi  Foshan Haitian Seasoning Company.

Berkat kerja keras, perusahaan itu berhasil ia bangun dan memiliki reputasi baik. Keuntungan perusahaan semakin berlipat.

Perkembangan itu mendorongnya untuk meningkatkan skala produksi kecap. Dengan upaya itu, Pang Kang bermimpi, kecap produksi perusahaan bisa menyebar tidak hanya di Foshan tapi ke daerah lain juga.

Namun, keinginan itu mendapatkan hambatan dari rekan-rekan Pang Kang di perusahaan. Maklum, untuk meningkatkan skala produksi, investasi yang dibutuhkan mencapai 30 juta yuan.

Angka tersebut terbilang besar untuk saat itu. Namun, tentangan tak membuat langkah Pang Kang surut. Ia menolak semua masukan yang diberikan teman-temannya dan lanjut maju dengan ambisi besar; menggenjot skala produksi kecap perusahaan.

Naluri Pang Kang benar. Meningkatkan kapasitas produksi menjadi 30 juta botol telah membawa perubahan besar. Salah satunya terkait efisiensi produksi dan manfaat ekonomi yang sangat besar.

Dalam waktu cepat, produksi kecap perusahaan mengalir dan menguasai pasar. Karena keberhasilan itu, Pang Kang kemudian memutuskan untuk memperkenalkan lini produksi pengemasan otomatis pertama di negaranya dari Jerman untuk mengimbangi membanjirnya permintaan.

Dengan proses pengemasan otomatis ini, 400 botol kecap hanya dalam waktu satu menit. Tak puas di situ.

Pang Kang terus memperbesar pabriknya dengan menggelontorkan dana 1 miliar yuan untuk membangun basis produksi Haiti Gaoming dengan produksi tahunan sebanyak 1 juta ton.

Usaha Pang Kang tak sia-sia. Berkat usaha itu, Foshan Haiti Flavoring & Food berhasil mengusai 48 persen pangsa pasar di China. Berkat kegigihan itu, produk kecap perusahaannya juga berhasil merambah Eropa, Amerika, Jepang dan Asia Tenggara.

Berkat kegigihan dan upayanya itu, pendapatan penjualan perusahaan yang pada 2001 baru berkisar 1 miliar yuan melesat jadi, 5 miliar yuan pada 2009, 10 miliar yuan pada 2013, dan naik 15 kali lipat jadi 16 miliar yuan pada 2017.

Lonjakan penjualan itulah yang berdampak pada jumlah kekayaan Pang Kang saat ini. (nto/CNNIndonesia.com)

About Author