Fri. Feb 14th, 2025

BNPB Kerahkan 4 Helikopter di Karhutla Riau

Porosberita.com, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  berupaya mengurangi  perluasan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau. Diantaranya dengan mengirim empat unit helikopter di lokasi kebakaran.

“Helikopter dari TNI ada satu. Dari perusahaan Sinar Mas ada satu. Dari kehutanan ada satu. Dari kami ada satu,” jelas  Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Wisnu Widjaja  di Graha BNPB, Jakarta pada Kamis (28/2/2019).

Menurutnya,  BNPB bersama aparat telah mengerahkan upaya waterbombing dan rekayasa cuaca melalui hujan buatan. Eempat unit helikopter telah dikirimkan dan  jika masih dibutuhkan nantinya BNPB akan menyediakan helikopter tambahan.

Dijelaskannya, operasi udara yang dilakukan bertujuan untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses melalui jalur darat. “Operasi udara itu waterbombing, ambil air, kita jatuhkan di tempat-tempat itu karena banyak tempat-tempat yang jauh dari akses itu harus [lewat] jalur udara,” ujar Wisnu.

Selain empat helikopter tersebut,  pihaknya juga sedang dalam upaya menyewa helikopter dari luar negeri agar bisa mengangkut muatan yang lebih banyak.

Selain operasi udara, terdapat sekitar 500 anggota TNI yang dikerahkan untuk melakukan operasi darat. Operasi ini juga dilengkapi dengan bantuan dari BPBD Riau dan Manggala Agni.

Sementara upaya memberikan peringatan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang menyebabkan karhutla juga terus dilakukan.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat karhutla sejak 19 Februari hingga delapan bulan ke depan. Hal itu ditetapkan karena kebakaran lahan gambut terus membara, terutama di daerah pesisir.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, citra satelit pada Kamis sore mendeteksi ada 36 titik panas (hotspot) tersebar di Riau.

Sementara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan pihaknya bakal memeriksa laporan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau. Pihaknya ingin melihat apakah ada penerima konsesi yang lahannya terbakar.

Siti menyatakan bila terdapat lahan konsesi turut terbakar, pihaknya bakal memerintahkan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen Gakkum LHK) untuk menyelidikinya. (rud)

About Author