Sat. Jan 25th, 2025

Kader Senior Demokrat Kritik Andi Arief Cs

Andi Arief (Foto : IST)

Porosberita.com, Jakarta – Sejumlah kader senior Partai Demokrat yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) mengkritik sikap beberapa elit PD, diantaranya Andi Arief, Rachlan Nashidiqm dan Ferdinand Hutahaean.

Di DPP PD, Andi Arief dan Rachlan Nashidiq menjabat Wasekjen. Sedangkan  Ferdinand Hutahaean di posisi Ketua Bidang Hukum dan Advokasi.

Kader senior yang tergabung dalam GMPP antara lain Max Sopacua, Ahmad Mubarok, Ahmad Yahya dan beberapa kader lainnya menganggap ketiga elit PD tersebut kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah partai.

“Saudara Ferdinand Hutahaean, Rachlan Nashidik dan Andi Arief kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah, karakter dan jati diri Partai Demokrat sehingga melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan,” tegas para anggota GMPP melalui siaran pers yang dibacakan di Cikini, Jakarta, Kamis (13/6/2019).

“Kepada yang bersangkutan diwajibkan menyampaikan permohonan maaf dan tidak mengulanginya lagi,” ucap para kader senior.

Max Sopacua yang duduk sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, mengatakan bahwa hal itu merupakan opini dari kader dan masyarakat yang berkembang selama dan sesudah Pilpres 2019.

Dikatakannya, pernyataan Andi, Ferdinand, dan Rachlan kerap membenturkan Demokrat dengan partai, tokoh, dan komunitas lain.

“Khususnya terhadap ulama dan umat yang berdampak adanya antipati dan kontraproduktif terhadap Partai Demokrat,” ujarnya.

Salah satu hal yang dikritisi Max adalah ketika salah seorang dari mereka meminta Prabowo Subianto lekas membubarkan koalisi Indonesia Adil Makmur. “Itu tidak patut diucapkan,” imbuh Max.

Max kemudian menegaskan bahwa Demokrat akan tetap berada dalam koalisi 02 hingga sengketa di Mahkamah Konstitusi selesai.

Apabila Demokrat ingin keluar, maka harus melalui surat keputusan resmi dari internal partai. Karena mayoritas kader di daerah telah sepakat untuk bergabung bersama koalisi Prabowo-Sandi sebelum Pilpres 2019 berlangsung.

“Jadi tidak bisa itu keluar koalisi hanya dengan penyataan satu-dua orang. Mereka boleh bicara apa saja tapi jangan membawa-bawa Demokrat,” jelas Max.

Sementara Ahmad Mubarok mengatakan begitu banyak opini negatif di masyarakat terhadap Demokrat akibat sikap dan pernyataan Andi, Rachlan, serta Ferdinand.

“Kita lihat banyak sekali hal hal yang tidak cerdas muncul di permukaan maka kita koreksi. Partai ini partai terbuka. Milik siapa saja. Dengan tetap mengedepankan kesantunan,” pungkasnya. (rud)

About Author