Anies Dinilai Belum Maksimal Berbuat Untuk Pemuda Jakarta

Porosberita.com, Jakarta – Dihari peringatan Sumpah Pemuda ke-91 ini, Pemuda Jakarta Utara menilai Pemerintah Propinsi DKI Jakarta masih kurang maksimal memberi ruang kepada para kalangan muda untuk mengekspresikan diri dalam membangun Ibukota.
Karena itu, para pemuda yang tergabung dalam wadah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jakarta Utara dan Karang Taruna Jakarta Utara meminta Gubernur Anies R. Baswedan untuk memaksimalkan keberpihakannya kepada pemuda.
Dengan begitu, maka kebijakan yang akan dihasilkan Gubernur DKI akan lebih efektif dan mampu menjawab persoalan kepemudaan.
“Secara umum, kepemimpinan Pak Anies memang cukup baik. Pembangunan infrastruktur gencar dilakukan, tapi ada satu hal yang kami rasa masih kurang, yakni memberikan ruang lebih kepada pemuda untuk berekspresi. Di hari Sumpah Pemuda ini seyogyanya menjadi momentum Pak Anies untuk lebih mendekatkan diri kepada para pemuda. Pak Anies kan lahir dan besar sebagai aktivis, pasti paham maunya pemuda,” ujar Ketua KNPI Jakut Fajrul Falah di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Fajrul menyatakan, pikiran-pikiran pemuda terhadap situasi terkini Ibukota harus tersalurkan dengan baik dan benar. Problem-problem sosial, ekonomi dan politik lokal menjadi perhatian pemuda.
Namun, lanjut Fajrul, sayangnya pemikiran itu lebih banyak tersalurkan dalam bentuk diskusi. Padahal jika Gubernur memberi ruang lebih kepada pemuda, maka tentu ide dan pemikiran itu akan menjadi sebuah kerja nyata.
“Pak Anies harus lebih banyak turun berdiaglog dengan pemuda. Jangan terkungkung dengan rutintas birokrasi yang juga terkadang jadi tembok penghalang pemuda untuk bersilaturahmi secara langsung,” imbuh Fajrul.
Senada dengan itu, Ketua Karang Taruna Jakut Shidik Andiyansah Gubernur DKI Jakarta Anies R. Baswedan perlu lebih banyak mendengar saran dan masukan dari para pemuda. Sebab, eksistensi pemuda di tengah masyarakat menjadikan pemuda sangat memahami apa yang dibutuhkan warga Ibukota.
“Jumlah pemuda pengangguran yang tak terserap dunia kerja itu salah satu persoalan krusial Ibukota. Banyak pemuda berpendidikan memadai bahkan jebolan perguruan tinggi, tapi menganggur. Pemuda Jakuta jangan hanya dibutuhkan saat momen pemilu saja, tapi begitu momentum itu berlalu, maka pemuda pun ditinggalkan,” ujar Shidik.
Untuk itu, Shidik pun menyarankan Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan dana lebih untuk pelatihan dan permodalan untuk para pemuda. “Alokasikan dana yang lebih untuk pelatihan dan permodalan. Insha Allah, Jakarta aka lebih maju sesiao slogan Pak Anies, maju kotanya bahagia warganya,” pungkasnya. (wan)