Partai Demokrat Kritik Trump Soal Pembunuhan Perwira Tinggi Iran
Porosberita.com, Jakarta – Politikus Partai Demokrat Amerika Serikat, Joe Biden, mengkritik keputusan Presiden Donald Trump untuk membunuh seorang perwira tinggi militer Iran, Mayjen. Qasem Soleimani, lewat serangan udara di Bandara Baghdad, Irak. Bakal calon presiden dari Partai Demokrat itu mengibaratkan perbuatan Trump seperti menyiram api dengan bensin.
“Perbuatan Trump yang berbahaya membuat kita semakin dekat dengan perang baru di Timur Tengah, dan bisa merenggut korban jiwa yang tak terhitung serta mengorbankan triliunan dolar,” kata Biden seperti dilansir Associated Press, Jumat (3/1/2020).
Sedangkan Senator dari fraksi Demokrat asal Massachusetts, Elizabeth Warren, menyebut Trump sebagai pembunuh yang bertanggung jawab atas ribuan orang yang meninggal di Timur Tengah, termasuk warga AS.
“Tindakan bodoh itu memicu ketegangan dengan Iran semakin meningkat, dan bisa memicu konflik baru korban jiwa yang lebih besar di Timur Tengah,” kata Warren.
Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi, menyatakan Trump tidak berkonsultasi terlebih dulu dengan Kongres sebelum melakukan serangan militer. Dia khawatir situasi ini bisa memicu aksi kekerasan meningkat.
Akan tetapi, faksi Partai Republik di Kongres mendukung keputusan Trump. Senator fraksi Republik asal South Carolina, Lindsey Graham, menyatakan memuji langkah Trump yang berani berhadapan dengan Iran.
“Untuk pemerintah Iran, jika kalian menginginkan lebih banyak, maka kalian juga harus menerima lebih banyak,” kata Graham.
Politikus Partai Republik lainnya, Senator James Inhofe, menyatakan AS sebenarnya tidak mencari gara-gara tetapi akan membalas jika ada ancaman terhadap warga negara, tentara dan sahabat.
“Menurunkan ketegangan bisa dilakukan, tetapi hal itu terlaksana jika musuh kami juga melakukan hal yang sama,” kata Inhofe.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengecam serangan udara AS yang menewaskan Soleimani.
“Aksi teror dunia AS, dengan menyasar dan membunuh Jenderal Soleimani – orang yang paling efektif dalam melawan ISIS, Al Nusrah, Al Qaidah dan lain-lain, adalah tindakan bodoh dan sangat berbahaya,” cuit Zarif melalui akun Twitter. Demikian dilansir CNN Indonesia.com. (nto)