Fri. Oct 11th, 2024

Rupiah Terus Melemah Pekan Ini

Porosberita.com, Jakarta – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada akhir pekan melemah hingga lebih dari dua persen dipicu sentimen merebaknya wabah virus COVID-19.

Rupiah ditutup melemah 293 poin atau 2,09 persen menjadi Rp14.025 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.940 per dolar AS.

“Berkurangnya harapan bahwa wabah Corona dapat tertahan di China mendorong investor kembali panik, sehingga memicu kekhawatiran bahwa dampak ekonomi dari pembatasan perjalanan, gangguan rantai pasokan, dan penurunan permintaan mungkin jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya,” kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.

Ibrahim menuturkan, akibat meluasnya wabah Virus COVID-19 yang terus menjadi topik utama dalam awal tahun ini, mengakibatkan goncangan ekonomi secara global.

Indonesia juga terkena dampaknya walaupun prosentasenya masih relatif kecil dibandingkan negara-negara lainnya yaitu hanya 1,08 persen.

Namun, lanjut Ibrahim, bukan berarti Pemerintah dan Bank Indonesia hanya diam saja, tapi terus bekerja guna mendapatkan hasil yang maksimal walaupun akhirnya pasar dalam negeri kembali tertekan.

Salah satunya adalah keluarnya modal asing per 27 Februari 2020 yang mencapai Rp30,8 triliun, terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp26,2 triliun dan di Saham sebesar Rp4,1 triliun.

“Pelemahan ini tidak sebesar negara lain karena BI terus jaga komitmen stabilkan nilai tukar rupiah dan pasar keuangan,” ujar Ibrahim.

BI hari ini kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) untuk menstabilkankan rupiah.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp14.060 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.060 per dolar AS hingga Rp14.318 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.234 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.018 per dolar AS. Demikian dilansir dari Antaranews.com. (nto)

About Author