Tue. Apr 16th, 2024

Pangkalan Militer AS Dibombardir

Porosberita.com, Jakarta – Enam roket dilaporkan kembali menghujani pangkalan militer yang menampung pasukan Amerika Serikat di dekat Bandara Erbil di wilayah semi-otonom Kurdistan, Irak, Rabu (30/9/2020).

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada CNN, berdasarkan laporan langsung yang ia dapat, hanya tiga roket yang menghantam pangkalan, sementara yang lainnya di luar.

Sejauh ini tidak ada laporan korban luka atau kerusakan terkait serangan tersebut. Namun roket yang digunakan untuk menyerang pangkalan jauh lebih besar.

Pejabat pertahanan AS menyatakan serangan itu “mengganggu” karena jumlah roket yang digunakan dan kemungkinan penggunaan senjata skala besar.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Kurdistan, roket ditembak dari arah Sheikh Amir, sebuah kota kecil di provinsi Nineveh, yang berada di bawah kendali pasukan paramiliter yang didominasi Syiah, Hashad al Shabbi.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Iraq mengeluarkan pernyataan dan bilang ada sekelompok teroris menargetkan Provinsi Erbil dengan beberapa rudal.

“Mereka diperintahkan untuk menangkap komandan keamanan yang bertanggung jawab atas daerah di mana roket ditembakkan, dan penyelidikan segera dibuka,” kata Kementerian Pertahanan Iraq.

Perdana Menteri Wilayah Kurdistan, Masrour Barzani mengecam keras serangan itu melalui cuitan di twitter.

“Tidak akan mentolerir setiap upaya untuk merusak stabilitas Kurdistan dan tanggapan kami akan kuat. Saya telah berbicara dengan Perdana Menteri Irak, Mustafa al -Kadhimi, tentang pentingnya meminta pertanggungjawaban pelaku,” ucapnya.

Seorang mantan Wakil Perdana Menteri Irak, Hoshyar Zebari juga turut mengomentari serangan tersebut. Dia berkata hal itu sebagai eskalasi lain untuk mengganggu keamanan di Irak dan Kurdistan.

CNN melaporkan, serangan itu terjadi satu hari setelah pemerintahan Trump mengungkapkan rencana menutup Kedutaan Besar AS di Baghdad.

Hal itu dilakukan jika serangan milisi yang didukung Iran yang menargetkan personel AS di negara itu tidak mereda.

Pangkalan AS di Irak diketahui berulangkali menjadi sasaran serangan roket.

Pejabat AS mengatakan bahwa negeri Paman Sam akan membuat keputusan tentang status kedutaan dalam beberapa pekan mendatang, dan setiap perubahan akan memerlukan pengarahan ke Kongres.

Ketegangan antara AS dan pasukan yang didukung Iran di Irak dimulai sebelum dan setelah pembunuhan komandan Iran Qasem Soleimani. Ia tewas oleh serangan pesawat tanpa awak yang diluncurkan AS.

Sebagai tanggapan atas peristiwa itu, Iran meluncurkan belasan rudal di dua pangkalan Irak yang menahan pasukan AS. (CNN Indonesia)

About Author