WNI Lulusan Princeton Pelaku Kekerasan Seksual

Daniel, WNI Pelaku Kekerasan Seksual
Porosberita.com, Jakarta – Media lokal Amerika Serikat melaporkan bahwa warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap terkait sederet kasus kekerasan seksual diduga lulusan kampus bergengsi, Universitas Princeton.
Palo Alto Online membeberkan dugaan ini berdasarkan penelusuran mereka dari berbagai jejak digital WNI bernama Daniel Widyanto Condronimpuno tersebut.
Mereka langsung menelusuri jejak digital Daniel setelah WNI itu ditangkap kepolisian California pada 11 April lalu.
Berdasarkan penelusuran itu, Daniel diduga pernah menimba ilmu di Universitas Princeton dan lulus pada Juni 2012 dengan gelar sarjana engineering dalam riset operasi dan finansial.
Merujuk pada sejumlah publikasi, Daniel juga diduga merupakan pendiri media The Princeton Financier.
Foto dalam salah satu publikasi di The Princeton Financier memampang foto Daniel yang mirip dengan sketsa kepolisian.
Palo Alto Online juga menemukan profil LinkedIn atas nama Daniel Prince yang memampang foto mirip dengan sketsa dari kepolisian.
Berdasarkan keterangan di laman itu, Daniel lulus dari Princeton atas nama Condronimpuno.
Profil di LinkedIn itu juga menyebut Daniel merupakan bagian dari program eksekutif terkait kepemimpinan dan inovasi korporasi di Stanford University Graduate School of Business.
Meski demikian, juru bicara Stanford belum dapat dihubungi tim Palo Alto Online untuk mengonfirmasi Daniel benar-benar terkait dengan mereka atau tidak.
Selain itu, profil LinkedIn itu juga menyebut Daniel pernah memegang posisi di perusahaan investasi perbankan, yaitu Goldman Sachs dan Morgan Stanley.
Profil itu juga mencatat Daniel pernah bekerja di perusahaan-perusahaan global, seperti Renaissance Technologies dan Alibaba Group.
Meski demikian, Palo Alto belum dapat mengonfirmasi lebih lanjut terkait keabsahan laman LinkedIn ini.
Sementara itu, Departemen Kepolisan Palo Alto masih belum akan merilis foto Daniel hingga Kamis mendatang.
Menurut mereka, perilisan foto Daniel bakal mengganggu proses penyelidikan kasus-kasus yang menyeret WNI tersebut.
Daniel sendiri saat ini sedang menjalani proses persidangan dengan sejumlah tuntutan, termasuk pemerkosaan, penetrasi paksa, penyerangan, hingga perampokan.
CBS melaporkan tempat kejadian perkaranya sendiri tersebar di beberapa titik di Palo Alto dan sekitar kampus UC Berkeley.
Konsulat Jenderal RI di San Francisco memastikan mereka akan terus mendampingi Daniel dalam menjalani proses hukum. (nto/CNNIndonesia.com)