Wed. Oct 16th, 2024

Susul Taiwan, Malaysia Tarik Peredaran Indomie Rasa Ayam Spesial

Porosberita.com, Jakarta – Menyusul Taiwan, giliran Malaysia resmi menarik Indomie Rasa Ayam Spesial dari peredaran setelah Taiwan menemukan zat pemicu kanker di bumbu mi produksi Indonesia tersebut.

Menteri Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan, mengonfirmasi kementeriannya menarik Indomie Rasa Ayam Spesial yang diimpor dari Indonesia.

“Kementerian sudah mengeluarkan perintah Tahan, Tes, dan Lepaskan produk itu di semua titik masuk. Kami juga sudah memerintahkan perusahaan untuk secara sukarela menarik produk itu dari pasar,” ujar Radzi, seperti dikutip The Star.

Radzi mengumumkan keputusan ini setelah Kementerian Kesehatan Taiwan mengumumkan temuan zat pemicu kanker atau karsinogenik diIndomie Rasa Ayam Spesial.

Tak hanya itu, Kemenkes Taiwan juga menemukan zat serupa di mi instan produksi Malaysia, Mi Kari Putih Ah Lai.

Taiwan News melaporkan keduanya disebut mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.

Berdasarkan hasil pengujian, etilen oksida itu terdeteksi baik pada mi maupun bumbu dari produk Malaysia. Untuk produk mi Indonesia, etilen oksida hanya ditemukan di paket bumbu.

Radzi menegaskan bahwa produsen Mi Kari Putih Ah Lai sebenarnya sudah memenuhi standar kesehatan lokal, tapi ia tetap meminta penarikan produk itu demi keamanan.

“Kementerian Kesehatan memerintahkan pabrik untuk menarik secara sukarela mi instan yang kedaluwarsa pada 25 Agustus 2023 dari pasar lokal,” ucap Radzi.

Sebelum Malaysia mengambil keputusan ini, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebenarnya sudah buka suara soal temuan zat pemicu kanker di Indomie Rasa Ayam Spesial tersebut.

Direktur Indofood, Fransiscus (Franky) Welirang, mengatakan sejatinya produk mi instan yang diekspor perusahaannya sudah sesuai dengan ketentuan BPOM dan Badan Pengawas Makanan dan Obat dari negara tujuan.

“Pada prinsipnya kami mengikuti ketentuan BPOM dan ketentuan FDA dari negara-negara pengimpor produk kami,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/4/2023).

Namun, ia tak berkomentar lebih jauh mengenai temuan Kemenkes Taiwan tersebut. (nto/CNNIndonesia.com)

About Author