Tue. Jul 15th, 2025

BPS Sebut Jawa Masih Jadi Pusat Perekonomian

Porosberita.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat 5,03 persen sepanjang kuartal I 2023 masih terpusat di Pulau Jawa.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud mengatakan untuk kuartal I 2023 ini Pulau Jawa masih berkontribusi sebesar 57,17 persen terhadap perekonomian nasional dengan capaian pertumbuhan 4,96 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama kuartal I 2023 masih didominasi oleh pertumbuhan di pulau Jawa. Tercatat secara share Jawa memberikan dominasi 57,17 persen,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (5/5/2023) dilansir dari CNNIndonesia.com.

Namun, jika dilihat dari pertumbuhannya yang mencatat angka tertinggi adalah Pulau Sulawesi yang berhasil tumbuh 7 persen, naik dari kuartal I 2022 yang tercatat 5,52 persen.

Kemudian, ada Kalimantan yang berhasil tumbuh 5,79 persen atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 3,46 persen. Kemudian, ekonomi Sumatera juga berhasil tumbuh 4,79 persen.

Selanjutnya, Bali dan Nusa Tenggara tercatat berhasil tumbuh 4,74 persen. Lalu, Maluku dan Papua meski tetap tumbuh 1,95 persen pada kuartal I-2023 ini, namun jauh dibandingkan kuartal I-2022 yang sebesar 10,39 persen.

Edy menyebutkan pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua melambat cukup dalam dikarenakan aktivitas pertambangan di wilayah Papua turun tajam akibat terjadi longsor.

“Pada kuartal I produksi sektor pertambangan dan penggalian aktivitasnya menurun, maka produksi juga ikut menurun karena bencana longsor di daerah tambang akibat tingginya curah hujan,” jelasnya.

Sementara, jika dilihat dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Indonesia utamanya masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang berhasil tumbuh 4,54 persen di kuartal I-2023. Konsumsi yang tumbuh kuat ini ditopang oleh sektor transportasi dan komunikasi, restoran dan hotel, serta momentum momentum Ramadan yang sebagian memberikan dampak pada Maret 2023.

Kemudian, perekonomian juga ditopang oleh investasi yang tumbuh 2,11 persen, ekspor tumbuh 11,68 persen dan impor tumbuh 2,77 persen. Kemudian juga ditopang oleh konsumsi pemerintah yang sebelumnya kontraksi empat kuartal berturut-turut dan pada kuartal I-2023 ini berhasil tumbuh 3,99 persen.

“Di Ramadan Maret itu sekitar 9 hari, kalau ditanya pasti ada, tapi kalau lebaran belum karena mudik lebaran di April. Jadi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 dari sisi supply didorong industri manufaktur, transportasi, pergudangan dan perdagangan. Dari sisi demand didorong konsumsi rumah tangga, ekspor dan PMTB, ini cukup besar,” pungkasnya. (nto/CNNIndonesia.com)

About Author