Sun. Apr 27th, 2025

Agenda Terselubung China Dibalik Peta Baru

Xi Jinping

Porosberita.com, Jakarta – China dinilai memiliki agenda besar di balik peta baru yang mereka rilis pada awal pekan ini.

Peta baru yang dirilis Kementerian Sumber Daya Alam China ini menggambarkan perbatasan teritorial Negeri Tirai Bambu yang bersinggungan bahkan beririsan dengan sejumlah wilayah India, perairan Malaysia, hingga dekat perairan Indonesia.

Associate Professor Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (UNPAD), Teuku Rezasyah, memprediksi perilisan peta baru ini merupakan bagian dari rencana China untuk semakin melegitimasi klaim sepihaknya atas wilayah-wilayah tersebut, terutama di Laut China Selatan.

Menurut Rezasyah, peta baru ini merupakan bagian dari rencana China mempersiapkan perayaan 100 tahun negara berdiri pada 2048 mendatang.

“Dengan peta baru ini, China ingin mengklaim dulu wilayah-wilayah itu, dan akan dideklarasikan menjadi benar-benar miliknya mungkin pada 2048 nanti. China sudah sangat percaya diri, di mana seluruh mimpi China untuk menjadi negara hegemon akan terwujud saat China merayakan 100 tahun berdiri pada 2048 nanti,” kata Rezasyah kepada CNNIndonesia.com pada Kamis (31/8).

“Tahun ini China menginjak 75 tahun berdiri pada 1 Oktober nanti, nah makanya ini (wilayah-wilayah) diklaim dulu oleh mereka (China) baru nanti di declare menjelang 2048. Sudah terencana dan sistematis,” paparnya menambahkan.

Tak lama setelah peta baru ini dirilis, India marah besar dengan melayangkan protes keras kepada Beijing. Malaysia, Filipina, hingga Taiwan pun ikut melayangkan protes serupa lantaran wilayahnya ikut terdampak dalam peta baru China itu.

Rezasyah menuturkan perilisan peta baru ini hanya bagian kecil dari rencana besar China menjelang 2048 mendatang.

Menurutnya, China saat ini sudah berhasil menguasai rantai pasok dari berbagai industri utama di dunia. Beijing juga sudah “merangkul” negara-negara mitra untuk tak punya pilihan selain mendukung China, terutama dengan menggelontorkan investasi dan berbagai bantuan lainnya.

Rezasyah menilai Presiden Xi Jinping juga sudah berhasil membuktikan ke publik dalam negeri bahwa selama dia berkuasa, China sudah mencapai mimpi-mimpi nenek moyang untuk menjadi negara hegemoni yang berdaulat di dalam dan luar negeri, unggul secara ekonomi, ideologi, politik, hingga pertahanan.

“Bulan Oktober nanti saya kira akan banyak propaganda China menyambut 75 tahun kemerdekaan. China akan memperkuat ideologi dan persatuan hingga meresmikan proyek internasional, termasuk kereta cepat Jakarta-Bandung pada 1 Oktober,” ucap Rezasyah.

“Saya tidak melihat unsur kebetulan, ini sudah direncanakan,” paparnya menambahkan.

Peresmian operasional umum kereta cepat Jakarta-Bandung memang akan dilaksanakan pada 1 Oktober mendatang. Namun, uji coba umum transportasi baru itu akan berlangsung mulai September.

Menurut Rezasyah, komunitas internasional harus berbuat sesuatu demi meredam agresivitas China ini. Sebab, menurutnya sikap negara-negara yang dinilai pasif menanggapi tindakan China ini menjadikan pemerintahan Presiden Xi Jinping ini merasa bisa bersikap seenaknya.

“Dengan melihat negara-negara cenderung diam, hanya protes, ini membuat China merasa dunia segan dan tidak berani mengoreksi sikapnya. Jika begini, hanya tinggal tunggu waktu China akan semakin memaksakan aturan-aturan barunya di kancah internasional,” kata Rezasyah.

“Situasi semakin tidak menguntungkan di mana China semakin arogan dan sadar kalau mitra-mitranya bergantung pada investasi dia. Jadi sikap China tidak akan berubah sepertinya, tetap ngotot.” (nto/CNNindonesia.com)

About Author