Fri. Jan 10th, 2025

Putin Diancam Ditangkap Jika Berani ke Afsel

Putin

Porosberita.com, Jakarta – Oposisi Afrika Selatan mengancam akan menangkap Vladimir Putin jika presiden Rusia itu menginjakkan kaki di negaranya. Putin sendiri dijadwalkan ke Afsel pada Agustus mendatang.

Pemimpin oposisi dari Partai Aliansi Demokratik Afsel, Alan Winde menegaskan Putin bakal ditahan sesuai dengan perintah penangkapan yang dirilis Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bulan lalu.

“Putin secara konsisten dan keras menggerus kebebasan rakyat Ukraina dan mereka yang di negaranya sendiri melawan tindakan-tindakan brutal dia [Putin],” ujar Wine, seperti dikutip kantor berita Anadolu, pekan lalu.

Ancaman ini terlontar ketika Putin dijadwalkan menghadiri konferensi tingkat tinggi BRICS di Provinsi Western Cape di Afsel pada Agustus mendatang.

Kehadiran Putin di konferensi itu sempat menjadi sorotan karena Afsel merupakan negara anggota ICC. Mereka seharusnya mematuhi surat perintah penangkapan yang dirilis ICC bulan lalu.

ICC memerintahkan penangkapan setelah menuding Putin melakukan kejahatan dengan memindahkan secara ilegal anak-anak dari Ukraina ke Rusia selama perang berkecamuk.

Di tengah sorotan ini, Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa, sempat menyatakan partai berkuasa pimpinannya, Partai Konfres Nasional Afrika (ANC) sedang berupaya menarik keanggotaan negaranya di ICC.

Namun, tak lama setelah itu, kantor Ramaphosa langsung menarik kembali pernyataan tersebut. Mereka mengklaim pernyataan itu terucap karena kesalahan komunikasi. Kantornya menegaskan Afsel masih anggota ICC.

Maju mundur pemerintah ini memicu amarah di lingkaran oposisi Afsel. Winde pun mempertanyakan sikap kabinet Ramaphosa yang masih mengundang Putin walau ICC sudah merilis surat perintah penangkapan.

“Bahkan setelah ada perintah penangkapan, pemerintah nasional tampaknya ingin tetap mengundang Presiden Putin di konferensi BRICS di Afrika Selatan pada tahun ini. Ini tak dapat diterima,” tutur Winde.

Winde lantas menegaskan pemerintah daerahnya akan tetap menahannya jika datang ke Provinsi Western Cape. Ia menyatakan bakal mengerahkan pasukan yang dibiayai pemerintah daerah, Law Enforcement Advancement Plan (LEAP).

“Jika Kepolisian Afrika Selatan tak diperintahkan untuk bertindak, kami yang akan bertindak,” katanya.

Ia menegaskan pemerintah daerahnya tak hanya akan memperjuangkan kebebasan Afsel dengan penangkapan ini, tapi juga menunjukkan solidaritas terhadap Ukraina.

“Saya sangat terganggu dengan pemerintah nasional ANC yang hanya fokus pada kebebasan bagi Vladimir Putin, bukan fokus pada menjamin kebebasan warga Afsel, yang belum bebas dari ketakutan, dan masih harus memperjuangkan kebebasan ekonomi setelah 29 tahun merdeka,” katanya.

(nto/CNNIndonesia.com)

About Author