DPR Didesak Bentuk Pansus Kerusuhan 22 Mei, Diduga 30 Orang Masih Hilang

Porosnerita.com, Jakarta – DPR RI didesak segera membentuk panitia khusus (Pansus) terkait kerusuhan 22 Mei. Hingga saat ini, diduga masih ada sekitar 30 orang hilang pascakerusuhan yang terjadi di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan wilayah Jakarta lainnya pada 22 Mei 2019.
Desakan pembentukan pansus tersebut disampikan perwakilan Ikatan Keluarga Besar Universitas Indonesia (IKB UI) dan dan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) Marwan Batubara. “Kami meminta agar segera dibentuk Pansus DPR yang khusus menyelidiki dan membuka kepada publik, perihal pembantaian puluhan anak bangsa yang menjadi korban tragedi 22 Mei 2019,” tandas Marwan di DPR, Jakarta, Jumat (21/6/2019).
Marwan juga meminta agar DPR mendesak pemerintah membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF). Sebab, kasus kerusuhan 22 Mei harus diusut tuntas secara objektif dan transparan.
Menurutnya, TGPF terkait kerusuhan 22 Mei penting guna melakukan investigasi dan mengambil langkah-langkah hukum secara menyeluruh demi mendapatkan hasil-hasil penyelidikan yang objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan, sesuai hukum dan prinsip-prinsip HAM, serta dapat diterima publik.
Sebelumnya, pihak kepolisian memastikan bahwa empat dari sembilan korban saat kerusuhan di Jakarta pada 21 hingga 22 Mei 2019 tewas akibat peluru tajam.
Hasil itu didapat dari proses autopsi yang dilakukan di rumah sakit milik Polri.
“Hasilnya bahwa empat jelas itu merupakan korban meninggal karena adanya peluru tajam,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra saat di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/6/2019).
Sementara itu, terhadap lima korban lain, polisi tidak melakukan autopsi karena sudah dibawa oleh pihak keluarga.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyebut sebanyak 30 orang masih hilang hingga saat ini.
Fadli mengakui bahwa informasi itu diperoleh dari IKB UI dan GNKR. “Jadi, beberapa hari setelah kejadian ada 87 orang, sekarang sekitar 30 orang menurut infomasi teman-teman ini masih hilang,” kata Fadli di DPR RI.
Untuk itu, Ia berharap pihak-pihak yang merasa kehilangan anggota keluarganya pascakerusuhan 22 Mei segera membuat laporan kepada pihaknya. Laporan tersebut penting agar pihaknya dapat menindaklanjutinya lebih jauh.
“Kami harapkan kepada mereka atau keluarga yang merasa masih belum menemukan anggota keluarganya atau hilang bisa juga ikut melaporkan, sehingga kami tahu betul apa yang terjadi,” jelasnya. (wan)