Mendes Mengaku Sudah Ada 8.400 Pos Jaga Desa Antisipasi Pemudik Nekat

Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar
Porosberita.com, Jakarta – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengharuskan setiap desa membentuk relawan desa lawan Covid-19. Hal itu untuk mengantisipasi serbuan warga yang nekat mudik di tengah pandemi Virus corona.
Mendes mengingatkan bahwa para pemudik yang nekat pulang kampung otomatis akan berstatus orang dalam pemantauan (ODP) virus corona. Untuk itu, setiap desa diharuskan membentuk membentuk pos jaga desa.
“Kita semua maklum, yang harus diperhatikan adalah social distancing atau physical distancing. Termasuk mobilitas ke daerah yang dituju. Pos jaga desa sangat penting dalam konteks memantau warga desa keluar maupun warga dari luar,” kata Mendes dalam konferensi pers di kantor BNPB, Minggu (19/4/2020).
Mendes mengklaim, saat ini sudah lebih dari 8.400 pos jaga desa terbentuk untuk antisipasi warga yang nekat mudik. Nantinya, salah satu tugas relawan desa adalah membentuk ruang isolasi desa. Sebab, tidak semua rumah-rumah di desa memungkinkan untuk menggelar isolasi mandiri.
“Meskipun luasnya cukup tapi tidak bisa digunakan untuk isolasi mandiri. Biasanya luasnya cukup tapi kamarnya satu. Di situlah posisi desa punya peran penting,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abdul Halim menjelaskan bahwa desa yang sudah menyiapkan ruang isolasi bagi ODP yang datang ke desa sudah sebanyak 8.954 desa dengan 35.000 tempat tidur.
“Adapun fasilitas dan tempat yang dipakai misalnya sekolah SD, PAUD, balai desa dan seterusnya. Dari 8.954 desa ini, sudah menangani 24.519 ODP. Artinya aktivitas desa cukup bagus menuju desa mandiri dalam pencegahan dan penanganan Covid-19. Saya ajak seluruh kepala desa lebih serius lagi menyiapkan desanya dalam upaya agar bisa mencegah dan menanggulangi Covid-19 di sekup desa,” pungkasnya. (wan)