Thu. Jul 3rd, 2025

Mantan Staf Hasto Ungkap Ada Dana Untuk Lobi Komisioner KPU

Saeful Bahri

Porosberita.com, Jakarta – Kader PDI-Perjuangan Saeful Bahri mengungkap dana Rp1,5 miliar untuk mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Selain itu, Saeful yang juga mantan Staf Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membeberkan bahwa dana tersebut juga dipergunakan untuk lobi anggota komisioner KPU lainnya.

Pengakuan Saeful tersebut saat pemeriksaan dirinya selaku terdakwa dalam sidang perkara suap Wahyu Setiawan terkait Pergantian Antar Waktu (PAW) Caleg PDIP Harun Masiku di i hadapan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

“Saya sampaikan uang itu untuk kebutuhan semua, sejauh sepengetahuan saya dana lobi Pak Wahyu untuk semua komisioner,” tutur Saeful.

Dalam dakwaan disebutkan bahwa pada Juli 2019 rapat pleno PDIP memutuskan Harun Masiku yang hanya mendapat suara 5.878 sebagai caleg pengganti terpilih yang menerima pelimpahan suara dari Nazaruddin Kiemas.

Selanjutnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta Donny Tri Istiqomah selaku penasihat hukum PDIP untuk mengajukan surat permohonan ke KPU RI.

Namun KPU membalas surat DPP PDIP itu dengan menyatakan tidak dapat mengakomodir permohonan DPP PDIP karena tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Namun, Saeful mengungkapkan kesanggupan Harun Masiku untuk menyiapkan semua kebutuhan ‘urusan’ ke KPU.

Saeful juga yakin Wahyu sanggup mengurus karena Wahyu mengatakan siap bantu maksimal

“Setelah komunikasi dengan Pak Donny terkait hukum, Pak Wahyu menyampaikan ke saya akan mengupayakan maksimal, itu setelah pertemuan di Pejaten Village 17 Desember 2019, apa proggresnya saya minta sampaikan ke Bu Tio makanya ditelepon,” jelas Saeful.

Dari laporan Agustiani Tio, Saeful mengetahui jika Wahyu kesulitan meyakinkan para komisioner KPU lainnya.

“Bahkan di satu rapat dia digebuk oleh seluruh komisioner makanya saya minta Bu Tio untuk mengirim Pak Donny ke KPU untuk menjelaskan tafsirkan,” lanjut Saeful.

Lalu, Wahyu sempat menyampaikan bahwa Rp1,5 miliar itu bukan untuk dirinya sendiri.

“Pemahaman kami akan didistribusikan tapi terakhir ketika tanya ke Pak Wahyu melalui Bu Tio jawaban wahyu adalah belum sempat didistribusikan ke semua komisioner karena banyak libur jadi belum sempat lobi-lobi konkrit dengan komisioner lainnya dan dana juga belum didistribusikan,” beber Saeful.  (wan)

About Author