Wed. Jul 9th, 2025

Pemerintah Penuhi Target Indikatif SUN Rp20 Triliun

Porosberita.com, Jakarta  – Pemerintah mengklaim hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) memenuhi target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun. Dana dari lelang tujuh seri SUN digunakan untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total penawaran masuk Rp73,3 triliun.

‘Untuk seri SPN12200814, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,489 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 14 Agustus 2020 ini mencapai Rp0,92 triliun,” Demikian keterangan pers Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa (12/5/2020)

Adapun imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,45 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 3,7 persen.

Sementara untuk seri SPN12210429, jumlah nominal yang dimenangkan sama dengan nilai penawaran yang masuk yaitu mencapai Rp0,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,86667 persen.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang jatuh tempo pada 29 April 2021 serta mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,75 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 4,0 persen.

Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp9,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,4829 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp29,8 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 7,37 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,5 persen.

Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,07368 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp30,41 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 8,0 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,0 persen.

Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,28463 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp5,02 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 8,17 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,25 persen.

Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,31748 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp4,02 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 8,21 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,4 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,37802 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp3,4 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,24 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,5 persen.

Masih dalam keterangan pers tersebut, saat yang bersamaan pemerintah juga menerbitkan dua seri SUN dengan cara Private Placement senilai Rp800 miliar untuk dua seri yaitu FR0067 sebesar Rp300 miliar dan FR0073 sebesar Rp500 miliar.

Tak hanya itu, pemerintah menetapkan hasil lelang dari penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara senilai Rp6,17 triliun juga dengan cara Private Placement untuk dua seri yaitu PBS022 sebesar Rp2,5 triliun dan PBS0023 senilai Rp3,67 triliun. (nto)

About Author