Thu. Jul 10th, 2025

Tommy Bubarkan Munaslub Berkarya Dianggap Ilegal

Tommy Suharto bubarkan Munaslub Partai Berkarya yang dianggap ilegal.

Porosberita.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto membubarkan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar Presidium Penyelamat Partai Berkarya atau P3B di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2020) siang.

Tommy yang datang didampingi Sekjen Priyo Budi Santoso dan sejumlah kader Partai Berkarya masuk ke audiotorium hotel yang menjadi tempat digelarnya munaslub. Meski Meja-meja sudah disusun rapi, tapi peserta Munaslub belum terlihat duduk di kursi yang disediakan.

Tommy pun meminta agar kader yang hadir membubarkan diri dan keluar dari lokasi acara. “Masih ada para pesertanya yang hadir di hotel ini. Hari ini mereka harus keluar dari hotel ini,” tegas Tommy di lokasi.

Namun Tommy sendiri masih mengajak para kadernya untuk mengedepankan persuasi kepada pihak-pihak yang ingin melakukan munaslub. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada para pimpinan partai yang terus memberikan dukungan kepada DPP.

“Kita harus mengedepankan persuasi atau hal yang baik, tidak anarkis, dan jaga kebaikan citra partai di mana pun, khususnya di hotel ini. Ini ada beberapa DPW yang komit juga dengan DPP, saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya. Kemarin selesai Rapimnas, 31 DPW hadir dan mendukung penuh secara aklamasi,” kata Tommy.

Sementara Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso menegaskan munaslub tersebut merupakan perbuatan ilegal. Karena itu, para inisiatornya pun dipastikan dipecat dari partai.

“Dalam rapat keputusan yang telah dilakukan oleh DPP, dalam rapat plenonya, apa yang menamakan dirinya Presidium Penyelamat Partai itu adalah ilegal, inkonstitusional dan melawan partai. Kemudian rapat memutuskan mereka diberhentikan dari pengurus maupun dari keanggotaan Partai Berkarya,” tandas Priyo.

Priyo menyatakan para pimpinan Berkarya daerah dan organisasi partai merasa terusik dengan Presidium Penyelamat Partai itu. Oleh karenanya mereka melakukan rapimnas dan menuntut agar kelompok tersebut dipecat dari Berkarya.

“Ada sekitar 15 organ-organ partai yang merasa terusik dengan oknum-oknum itu yang kami kira sangat sayangkan mereka agak menjual ini untuk apa kami nggak tahu. Mereka tidak rela kepemimpinan Pak Tommy Soeharto ini diganggu dengan cara yang tidak bermartabat,” kata Priyo. (wan)

About Author