Mon. Jan 6th, 2025

Dekan FT Unkris Imbau Jajarannya Bangun Sinergi

Dr. Harjono P. Putro, ST, M.Kom

Porosberita.com, Jakarta – Dekan Faultas Teknik (FT) Universitas Krisnadwipayana (Unkris), Dr. Harjono P. Putro, ST, M.Kom mengimbau jajarannya untuk bekerja sinergi demi mewujudkan visi FT Unkris menjadi fakultas unggul.

“Kata orang bijak, dengan bersinergi 1+1 bisa sama dengan 100, tetapi tanpa sinergi 1+1 tetap sama dengan 2. sinergi adalah suatu bentuk dari sebuah proses untuk menghasilkan keseimbangan yang harmonis sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal,” kata Harjono dalam acara pelantikan struktural Fakultas Teknik Unkris di FT Unkris, Rabu (25/11/2020).  

Harjono menjelaskan, ada beberapa prinsip penciptaan sinergi, yakni  kepercayaan, komunikasi yang efektif, feedback yang cepat, dan kreativitas.

Lebih lanjut Harjono mengatakan, visi FT Unkris untuk menjadi Fakultas Unggul di Tahun 2025 tentu memerlukan kerja keras dari seluruh elemen yang ada saat ini untuk saling bahu membahu mewujudkan visi tersebut.

untuk itu, katanya. dibutuhkan gaya manajemen sinergi. Gaya manajemen sinergi ini, mampu membangkitkan kepercayaan antar orang di dalam organisasi, membangun komunikasi yang tidak ditunda-tunda untuk mencegah distorsi pesan serta membudayakan umpan balik yang cepat sebagai pola hubungan yang erat baik vertikal maupun horizontal.

Selain itu, kata Harjono, manajemen harus mampu menciptakan suasana yang penuh kreativitas serta inovasi. “Saya menggarisbawahi dari keempat prinsip penciptaan sinergi tadi lebih pada saling percaya (trust). Pandemi covid-19 ini, menjadikan banyak hal dan kondisi di masyarakat yang di ‘nol’ kembali, salah satunya adalah rasa percaya,” terangnya.

Menurutnya, salah satu prinsip sinergi adalah membangun kepercayaan dalam organisasi. Kondisi saling memercayai harus dibangun kembali walaupun memerlukan waktu. “Ini penting sekali karena kepercayaan (trust) yang bijak dan cerdas adalah hal yang dapat mengubah sesuatu atau mewujudkan dinamika menuju perubahan yang diharapkan,” ulasnya.

“Dalam organisasi, kemampuan untuk membangun, menumbuhkan, menjaga dan mengembalikan semua kepercayaan kepada stakeholder maupun rekan kerja merupakan kunci sinergi,” imbuhnya.

Harjono lantas mengingatkan, membangun kepercayaan berarti memikirkan suatu kepercayaan dalam cara yang positif, membangun langkah demi langkah, komitmen demi komitmen. Jika kepercayaan dianggap sebagai sebuah bentuk resiko dan penuh ancaman, maka tidak ada hal positif yang bisa didapatkan.

“Memang trust selalu berdampingan dengan ‘ketidakpastian’, tapi kita harus berusaha membuat diri kita sendiri untuk berpikir bahwa ketidakpastian tersebut sebagai sebuah kemungkinan dan kesempatan, bukan sebagai halangan,” paparnya.

Dikatakan Harjono, kepercayaan merupakan sesuatu hal yang penting bagi sebuah hubungan. Karena di dalamnya terdapat kesempatan untuk melakukan aktivitas yang kooperatif, pengetahuan, self-respect, dan nilai moral lainnya.

“Jadi Pelantikan pada pagi hari ini merupakan wujud trust antar kita dalam membangun FT Unkris. Saya percaya Bapak/Ibu Kaprodi, Sekprodi, Penjamu dan P2M akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik, sebaliknya, saya juga berharap Bapak/Ibu memiliki Trust kepada saya selaku Dekan dan para Wakil Dekan saat ini,” harapnya.

Harjono pun meminta jajaeannya untuk membangun kembali komunikasi yang santun dan beradab.

“Saya membayangkan kita dapat bekerja sama dengan hangat dan senyum tulus, berdiskusi sambil menikmati kopi tubruk ditemani ubi dan jagung rebus yang rasanya nendang, sambil makan ubi dan jagung rebus kita menerima masukan dari para karyawan, tim buser, satpam ataupun juru parkir kampus kalau perlu. Tanpa jarak dan batas. Tanpa target pencitraan. Kata JFK : “Perubahan adalah hukum kehidupan. Dan mereka yang hanya mencari masa lalu atau masa kini tentunya akan kehilangan masa depan.”  Kata Soeharto : “Kalau kamu ingin menjadi pribadi yang maju, kamu harus pandai mengenal apa yang terjadi, pandai melihat, pandai mendengar, dan pandai menganalisis” pungkasnya. (wan)

About Author