Aliansi Ormas Se-Jakarta Utara KSOP Marunda Bersihkan Mafia Pungli
Cepi, Ketua Kobar Jakarta Utara
Porosberita.com, Jakarta – Sejumlah Ormas se-Jakarta Utara yang tergabung dalam Aliansi Ormas Jakarta Utara mendukung sikap tegas KSOP (Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan) Marunda, Jakarta Utara dalam upaya memberantas pungli yang diduga dibekingi mafia di kawasan pelabuhan.
Dukungan Aliansi Ormas se-Jakarta Utara itu berdasarkan fakta di lapangan tentang maraknya pungli yang selama ini meresahkan masyarakat sekitar pelabuhan. Sebab, sebagian besar masyarakat mencari nafkah di pelabuhan.
“Kami yang tergabung dalam Aliansi Ormas se-Jakarta Utara sangat mendukung sikap tegas KSOP berantas pungli yang diduga dibekingi mafia. Ini meresahkan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di Pelabuhan Marunda,” kata Cepi, Ketua Komando Barisan Rakyat (Kobar) Jakarta Utara yang tergabung dalam Aliansi Ormas Jakarta Utara, Sabtu (26/3/2022).
Cepi mengungkapkan, selama ini bahkan diduga ada yang menjalankan bisnis illegal di pelabuhan Marunda. Mereka tidak mau mengikuti aturan yang berlaku sehingga menjadi preman pelabuhan yang memeras para pengusaha di pelabuhan Marunda dengan pungutan liar (pungli) tanpa dasar hukum yang jelas, sehingga cost logistik tinggi dan menjadi beban masyarakat.
“Kami duga ada kelompok dibekingi mafia yang memeras pengusaha dengan berkedok bisnis. Ini termasuk pungli,” jelas Cepi.
Keresahan masyarakat atas maraknya pungli itu dijawab oleh KSOP dengan melakukan pembersihan dan pembenahaan di dalam wilayah Pelabuhan Marunda.
Dalam catatan Aliansi Masyarakat se-Jakarta Utara, lanjut Cepi, sejak pelabuhan Marunda dipimpin oleh Capt. Isa Amsyari, sebagai kepala KSOP Marunda mulai 20 November 2020 hingga saat ini telah banyak perubahan dengan penegakan hukum di perairan dan pelabuhan.
Diantaranya, menata dan menertibkan kegiatan di pelabuhan sehingga arus barang bongkar muat menjadi lancar dan tertib dan memberantas pungli dan mafia pelabuhan.
Namun, belakangan muncul isu pencemaran udara akibat debu batubara di sekitar wilayah pelabuhan Marunda yang berdampak terhadap buruknya kesehatan masyarakat. Anehnys, isu yang terkesan memojokkan KSOP itu mencuat setelah KSOP melakukan pembenahan dan pemberantasan mafia pungli di pelabuhan.
“Kami menilai ada yang aneh dengan isu pencemaran lingkungan yang terkesan memojokkan KSOP, karena isu ini muncul setelah KSOP bersikap tegas terhadap para mafia di Pelabuhan Marunda,” tutur Cepi.
Untuk itu, lanjut Cepi, Aliansi Ormas Jakarta Utara mengimbau masyarakat di sekitar Pelabuhan Marunda agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang melempar isu pencemaran lingkungan. Karena faktanya memang tidak ada.
Aliansi Ormas se-Jakarta Utara menyatakan tidak ada yang data dari instansi yang berwewenang yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi DKI Jakarta tentang pencemaran udara dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tentang korban yang sakit atau buta matanya akibat debu Batubara.
“Selama ini tidak ada data pencemaran udara dari Dinas LHK DKI, begitupun dari Dinas Kesehatan tidak ada info atau data korban sakit akibat debu batubara. Makanya, kami imbau masyarakat khususnya sekitar Ppelabuhan Marunda jangan mau diprovokasi oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab, karena kami duga mereka ini termasuk kelompok yang terusik kegiatan punglinya oleh sikap dan tindakan tegas KSOP. Mereka yang terusik ini mencoba menyalahkan KSOP dan memprovokasi warga, tapi kami yakin warga tidak bodoh dan pasti tidak mau diperalat,” pungkas Cepi. (wan)
