Fri. Oct 25th, 2024

Perekonomian Jerman Makin Buruk

Porosberita.com, Jakarta – Jerman benar-benar mengalami kontraksi ekonomi selama empat bulan berturut-turut. Data terbaru menunjukan penurunan tak hanya terjadi di sektor manufaktur tetapi juga sektor jasa, sebagaimana ditunjukan survei awal Selasa.

PMI Komposit Flash Jerman HCOB, yang disusun oleh S&P Global, turun menjadi 45,8 pada bulan Oktober dari 46,4 pada bulan September. Ini di bawah perkiraan para ekonom sebesar 46,7.

Perlu diketahui angka di bawa 50 menunjukan kontraksi bisnis. Sementara angka di atas 50 menunjukan sebaliknya.

“Jerman memulai kuartal terakhir dengan kondisi buruk,” kata Kepala Ekonom Hamburg Commercial Bank, Cyrus de la Rubia, dikutip dari Reuters Rabu (25/10/2023).

“Ada banyak hal yang menunjukkan bahwa ‘resesi di Jerman akan memang sedang berlangsung,” tambahnya.

Khusus sektor jasa, sebenarnya aktivitas bisnis sempat mengalami sedikit pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Namun penurunan tak terduga terjadi.

Data terbaru menunjukan PMI sektor itu menjadi 48,0 dari 50,3 pada bulan September. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan angka 50,0.

Menurut survei, peningkatan tajam dalam biaya operasional, terkait dengan permintaan upah dan inflasi, serta penurunan jumlah bisnis baru telah menempatkan penyedia layanan di bawah angka 50.

PMI manufaktur sedikit meningkat selama empat bulan berturut-turut, menjadi 40,7 dari 39,6 pada bulan September. Ini sejalan dengan ekspektasi analis, meskipun masih berada dalam wilayah kontraksi.

“Mencari secercah harapan? Memang ada, terutama di sektor manufaktur,” kata de la Rubia lagi menunjuk peningkatan pesanan dan output baru, serta peningkatan stok pembelian.

“(Namun) kami menganggap perkembangan ini sebagai tanda-tanda bahwa sektor ini sedang menuju titik terendah. Manufaktur mungkin kembali ke wilayah pertumbuhan pada awal tahun depan,” tambahnya.

Menurut data kantor statistik Jerman yang dirilis 25 Agustus lalu, Jerman mencatat angka pertumbuhan 0% selama tiga bulan hingga Juli. Ini sejalan dengan perkiraan pertama yang dipublikasikan pada akhir Juli.

Pada dua kuartal sebelumnya, ekonomi Jerman kontraksi alias minus 0,4% dan 0,1%. Adapun secara tahunan (year-on-year/YoY) ekonomi Jerman kembali terkontraksi 0,2%. (nto/CNBCIndonesia.com)

About Author