Fri. Oct 25th, 2024

Kantor DPC PDIP Solo Didatangi Polisi Dianggap Intimidasi

FX Rudy

Porosberita.com, Solo – Kantor DPC PDIP di kampung Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan didatangi sejumlah petugas kepolisian, Rabu (8/11/2023). Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menilai tindakan tersebut mengarah kepada intervensi dan intimidasi partai politik.

Pria yang akrab disapa Rudy itu mengatakan kedatangan polisi tanpa pemberitahuan. Ia menilai itu tak wajar karena sampai saat ini partainya belum berkegiatan di kantor yang baru diresmikan sejak pertengahan bulan lalu.

“Kalau DPC saja sudah didatangi polisi, orang akan menilai adalah bentuk intervensi, intimidasi supaya orang takut ke DPC. Ini enggak bener,” kata Rudy saat ditemui di kediamannya.

Rudy mengaku mendapat pertanyaan dari kader-kadernya. Tak hanya dari Solo, pertanyaan kepadanya juga datang dari kader-kader PDIP di Jakarta.

“Pada nanya ke saya kan berarti ada pikiran bahwa sudah mulai ada intervensi kepada parpol yang ada di Solo. Khususnya PDIP,” kata Rudy.

Mantan Wali Kota Solo itu pun mengimbau agar semua aparat negara menjaga netralitas menjelang Pilpres 2024.

“Karena itu saya sangat mengimbau kepada aparatur negara, terhadap TNI, Polri, dan ASN, untuk bertindak netral,” katanya.

Menurut informasi yang dihimpun, setidaknya ada lima polisi yang mendatangi kantor DPC PDIP sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka melihat-lihat situasi sekitar kantor selama beberapa menit.

Saat dikonfirmasi, Kapolresta Surakarta, Kombes Pol. Iwan Saktiadi membenarkan petugasnya memang mendatangi kantor DPC PDIP. Iwan mengatakan aktivitas petugas tersebut sebagai rutinitas biasa.

“Patroli rutin aja. Enggak ada yang istimewa. Memang patroli menjamin keamanan Pemilu,” kata Iwan.

Tak hanya kantor DPC PDIP, patroli juga dilakukan di kantor KPU dan Bawaslu dan kantor-kantor partai politik di Solo.

“Semua kita sambangi. Kantor KPU, Bawaslu. Kantor partai lain kita sambangi,” katanya.

Ditanya terkait komentar Rudy, Iwan memastikan patroli tersebut sama sekali tidak bermaksud mengintimidasi. Ia menjamin pihak kepolisian akan netral selama tahun politik.

“Intimidasi yang bagaimana? Jika secara subyektif (dianggap) demikian kami mohon maaf. Tidak ada sedikit pun maksud kami seperti yang beliau sampaikan,” katan (wan/CNNIndonesia.com)

About Author