Thu. Oct 24th, 2024

Polda Kalbar Klaim Tak Intimidasi Keluarga Ketua BEM UI

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang

Porosberita.com, Jakarta – Polda Kalimantan Barat menyatakan tidak ada anggota yang terlibat dalam dugaan intimidasi terhadap Ketua BEM UI Melki Sedek Huang dan keluarganya di Pontianak.

“Yang informasi awal kita duga apakah ada oknum anggota Polri, kita pastikan tidak ada oknum anggota Polri yang terlibat, kami pastikan tidak ada satupun anggota Polri yang melakukan tindakan-tindakan tercela yang tidak sesuai aturan,” kata Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pipit Rismanto dalam video yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (10/11/2023).

Pipit menegaskan jika masyarakat ada yang merasa terancam atau terintimidasi oleh anggota Polri, jangan ragu untuk melapor.

“Dari Polda Kalimantan Barat tentunya kita akan terbuka apabila ada hal-hal yang masyarakat merasa tidak nyaman atau merasa terintimidasi oleh oknum-oknum tertentu, silakan melaporkan secara resmi ke Polda Kalimantan Barat,” tutur dia.

Termasuk untuk Melki selaku Ketua BEM UI dan keluarga jika membutuhkan bantuan pengamanan buntut ancaman atau intimidasi yang mereka terima.

“Kita siap, kepolisian akan selalu siap memberikan pelayanan yang terbaik, siapapun akan meminta jika memang dari keluarga saudara Melki butuh pengamanan atas ancaman intimidasi dari pihak manapun Polda Kalimantan siap membantu memberikan pengamanan,” ucap Pipit.

Pipit juga menegaskan siap memberikan sanksi tegas kepada anggota jika terbukti melakukan pelanggaran. Terutama terkait netralitas anggota dalam gelaran Pemilu 2024.

“Kami tegas siapapun kepada anggota ya diketahui ditemukan melakukan pelanggaran kita akan tegas melakukan penegakan hukum sesuai aturan yang berlaku,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua BEM UI Melki mengaku mendapat intimidasi, termasuk keluarganya di Pontianak, Kalimantan Barat.

Melki mengaku sejak awal menjalani kepengurusan BEM UI di 2023, dirinya dan sejumlah mahasiswa lainnya kerap mendapat serangan-serangan digital maupun teror dalam berbagai bentuk.

Namun, intensitasnya kian tinggi sejak putusan MK yang dipimpin ipar Presiden Joko Widodo, Anwar Usman, menjadi polemik. Melki menyebut keluarganya di Pontianak, Kalimantan Barat juga didatangi oleh sejumlah pihak yang mengaku sebagai aparat keamanan beberapa minggu lalu.

Melki menyebut mereka itu tidak menyebutkan asal satuannya. Kata Melki, mereka hanya mengaku sebagai aparat.

“Paling parah Ibu saya di rumah Pontianak, didatangin sama orang berseragam TNI sama Polisi. Ditanya-tanyainlah kebiasaan Melki di rumah dulu ngapain, ibu saya itu kalau balik ke rumah pernah balik malam enggak, balik jam berapa. Ya menanyakan kebiasaan orang-orang di rumah,” tutur dia.

Kodam XII/Tanjungpura juga membantah ada anggotanya terlibat dugaan intimidasi terhadap Melki dan keluarganya di Pontianak.

“Sampai dengan saat ini, tidak ada anggota saya yang terkait dengan hal tersebut,” kata Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen Iwan Setiawan lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat. (wan/CNIndonesia.com)

About Author