Fri. Oct 25th, 2024

Rupiah Tetap Melemah Akibat Tekanan Eksternal

Porosberita.com, Jakarta – Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat perlambatan ekonomi China serta berita dari dalam negeri. Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup di angka 15.725/US$ atau melemah 0,10% terhadap dolar AS dan sepanjang perdagangan, rupiah sempat menyentuh titik terlemahnya yaitu Rp15.735/US$. Posisi ini berbeda dengan penutupan perdagangan kemarin yang ditutup di angka Rp15.710/US$. Sementara indeks dolar AS (DXY) pada Rabu (18/10/2023) pukul 15.00 WIB, berada di posisi 106,17 atau turun tipis 0,07% jika dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (17/10/2023) yang ditutup di angka 106,25. Pergerakan Rupiah vs Dolar AS Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal III/2023 tercatat sebesar 4,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) melampaui ekspektasi sebesar 4,4% yoy. Berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Nasional China, Rabu (18/10/2023), pertumbuhan ekonomi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II/2023 sebesar 6,3% yoy, namun menjadi yang tertinggi dalam rentang periode kuartal IV/2021-kuartal I/2023. Lebih tingginya realisasi dibandingkan dengan ekspektasi tersebut merupakan buah dari serangkaian kebijakan yang diambil dalam beberapa bulan terakhir untuk menstabilkan ekonomi dalam negeri. Kendati di atas ekspektasi, namun PDB China tersebut masih di bawah target China yakni 5%. Alhasil sebagai negara dengan tujuan utama ekspor Indonesia, perlambatan di China memberikan dampak juga kepada pasar keuangan domestik. Dari sisi ekonomi, pelaku pasar juga akan mempertimbangkan sentimen dari RDG BI. Pelaku pasar memperkirakan bank sentral RI tersebut masih akan menahan suku bunga acuan di level 5,75% pada pertemuan hari ini dan besok. Namun, pelaku pasar juga menunggu apakah Gubernur BI Perry Warjiyo akan memberi sinyal-sinyal yang berbeda untuk kebijakan mendatang mengingat bank sentral AS (The Fed) diproyeksi masih akan hawkish. Polling yang dilakukan CNBC Indonesia terhadap 14 instansi/lembaga, 13 di antaranya berekspektasi bahwa BI akan menahan suku bunganya, sementara satu lembaga memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,0%. Tidak sampai disitu, hari ini PDI Perjuangan telah mengumumkan bacawapres dari Ganjar Pranowo yakni Mahfud MD. Mahfud mengatakan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia emas 2045, bangsa Indonesia harus memenuhi sejumlah syarat. Seperti ideologi bangsa yang kokoh, ekonomi yang baik, hukum dan keadilan ditegakkan, politik yang demokratis, hingga budaya gotong royong yang hidup juga mengedepankan persaudaraan. Dalam pidatonya Mahfud juga mengatakan dirinya sudah mengenal sosok Capres Ganjar Pranowo dari tahun 2004. Menurutnya Ganjar merupakan sosok yang merakyat, berani dan mampu memperbaiki hal yang salah, juga memperjuangkan nilai politik yang diyakini benar. “Jika penegakan hukum dilakukan dengan benar maka setengah masalah bangsa ini Insya Allah tuntas kalau hukumnya bagus maka segala aspek kehidupan masyarakat akan bagus juga,” kata Mahfud. Namun begitu, hal ini tak lantas membuat rupiah terapresiasi. Berbeda halnya dengan dengan pengumuman Joko Widodo sebagai calon presiden PDI-Perjuangan pada 14 Maret 2014 lalu yang membuat rupiah terbang. Rupiah pada hari itu menguat 0,17% dari Rp 11.690/US$ pada 13 Maret 2014 menjadi Rp 11.670/US$ pada 14 Maret 2014. (nto/Cnb Indonesia.com)

About Author