Fri. Oct 25th, 2024

Biden Siap Dialog Gencatan Senjata Israel – Hamas

Joe Biden

Porosberita.com, Jakarta – Presiden AS Joe Biden mengaku siap berdiskusi mengenai gencatan senjata Israel dan Hamas yang masih berlangsung hingga kini. Namun, ia menegaskan pembicaraan berlangsung bila syarat darinya terpenuhi.

Ia menyatakan diskusi apa pun terkait gencatan senjata di Gaza bisa dilakukan bila Hamas membebaskan semua sandera sejak melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober.

“Kita harus bebaskan para sandera terlebih dahulu, baru bisa berunding,” kata Biden di Gedung Putih seperti diberitakan AFP, Senin (23/10/2023).

Hal tersebut ia sampaikan saat dikonfirmasi dirinya bakal mendukung kesepakatan sandera untuk gencatan senjata atau tidak.

Biden pun memilih meminta maaf karena harus meninggalkan Gedung Putih untuk mempromosikan program ekonominya jelang Pemilu 2024.

Namun, ia sempat menyinggung percakapan teleponnya dengan Paus Fransiskus pada Minggu (22/10/2023) tentang konflik Israel dan Hamas dan situasi kemanusiaan di Gaza.

“Paus dan saya memiliki pemikiran yang sama, dia sangat, sangat tertarik dengan apa yang kami lakukan,” kata Biden.

Biden mengatakan telah menjelaskan kepada Paus Fransiskus mengenai rencana sekaligus dukungan AS untuk Israel. Ia pun mengklaim mendapatkan dukungan dari Paus.

Memanas, AS Tambah Senjata-Pasukan ke Timteng

“Paus secara keseluruhan mendukung,” katanya

Komentar Biden muncul tak lama setelah Hamas mengonfirmasi membebaskan dua sandera perempuan yang diculik dari Israel pad Jumat (20/10). Mereka adalah ibu dan anak perempuannya yang merupakan asal AS.

Dalam keterangan resmi yang dirilis, kelompok militan itu menyatakan pembebasan dua sandera atas alasan “kemanusiaan yang mendesak.” Pembebasan juga dilakukan setelah mediasi oleh Qatar dan Mesir.

Hamas sebelumnya menuduh Israel pada awalnya menolak menerima dua sandera terakhir yang akan dibebaskan. Pernyataan tersebut juga mengindikasikan Israel melanggar pengaturan pembebasan yang telah disepakati dengan para mediator.

Belum ada konfirmasi langsung dari pihak berwenang Israel. Namun, media Israel melaporkan para perempuan itu telah dibawa ke perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir. Hal tersebut juga diberitakan media lokal Mesir.

Israel pada hari yang sama meningkatkan jumlah sandera yang yang ditangkap, menjadi 222 orang, ketika kelompok bersenjata Hamas melintasi perbatasan dan menyerang komunitas kibbutz, kota-kota dan pangkalan militer di Israel selatan.

Sekitar 1.400 orang tewas dalam serangan terburuk yang pernah melanda Israel, menurut pihak berwenang Israel.

Israel langsung melancarkan perang terhadap Hamas dan lebih dari 5.000 orang tewas dalam serangan udaranya di Gaza, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Terpisah, Presiden AS Joe Biden sebelumnya menyatakan 13 warganya termasuk jadi sandera Hamas.

Namun, cabang militer Hamas mengatakan pihaknya telah membebaskan ibu dan anak perempuan tersebut, “untuk membuktikan kepada rakyat Amerika dan dunia bahwa klaim yang dibuat oleh Biden dan pemerintahan fasisnya adalah salah dan tidak berdasar.” (nto/CNNIndonesia.com)

About Author