Fri. Oct 25th, 2024

Usai Dipecat, Anwar Usman: Ini Fitnah

Jokowi bersama adik Ipar, Anwar Usman saat menjabat Ketua MK

Porosberita.com, Jakarta – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi atau MK Anwar Usman menanggapi putusan Majelis Kehormatan MK (MKMK) yang menyatakan dirinya melakukan pelanggaran etik berat. Anwar mengatakan percaya hal tersebut akan menjadi hikmah bagi diri dan keluarga besarnya. Diketahui, Anwar Usman memiliki hubungan keluarga dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dia adalah suami dari Idayati yang merupakan adik Jokowi. Selain itu, Anwar juga seorang paman bagi anak dan menantu Jokowi, di antaranya bakal cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Medan Bobby Nasution, dan Ketua Umum PSI Kaesang Pengarep. “Saya yakin dan percaya bahwa di balik semua ini, insyaallah ada hikmah besar yang akan menjadi karunia bagi saya dan keluarga besar saya,” kata Anwar Usman dalam konferensi pers di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Rabu, 8 November 2023. Selain diri dan keluarga besar, Anwar juga menyebut hikmah untuk sahabat, handai tolan, dan secara khusus bagi Mahkamah Konstitusi serta seluruh bangsa Indonesia. Akibat terbukti melakukan pelanggaran etik, Anwar Usman dicopot dari posisinya sebagai Ketua MK. Namun, dia berujar pemberhentian tersebut tidak membebani dirinya. Alasannya, kata Anwar, karena jabatan yang pernah dipercayakan ke dirinya adalah milik Allah. Akan tetapi, Anwar Usman juga mengatakan tuduhan yang diberikan kepada dirinya atas penanganan gugatan batas usia minimal capres-cawapres sebagai suatu kebohongan. “Fitnah yang dialamatkan kepada saya, terkait penanganan perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023, adalah fitnah yang amat keji dan sama sekali tidak berdasarkan atas hukum,” kata dia Anwar mengklaim tidak mungkin dia mengorbankan martabat dan kehormatan demi meloloskan pasangan calon tertentu dalam Pilpres 2024. Diketahui, putusan batas usia minimal capres-cawapres membuka jalan bagi keponakan Anwar, yaitu Gibran Rakabuming Raka, untuk maju sebagai cawapres Prabowo Subianto dalam Pemilu mendatang. Anwar Usman pun berujar ada skenario yang sudah direncanakan untuk membunuh karakternya. Dia mengatakan telah mengetahui skenario tersebut sebelum membentuk MKMK yang kemudian menggelar sidang atas dirinya. “Saya sudah mendengar ada skenario yang berupaya untuk membunuh karakter saya,” kata Anwar Usman. Meskipun mengklaim tahu adanya skenario itu, Anwar berujar dia berbaik sangka dan tetap membentuk MKMK. Hal tersebut dia katakan sebagai bentuk tanggung jawab amanah jabatan yang diembankan kepadanya sebagai Ketua MK. Anwar Usman pun menyatakan tidak akan mundur dari posisinya sebagai hakim konstitusi. Saat ditanya wartawan ihwal banyaknya pihak yang mendesak pengunduran dirinya, Anwar Usman hanya merujuk pada hasil putusan sidang etik MKMK. “Ada enggak dalam amar putusan Majelis Kehormatan?” ujar dia. (wan/Tempo.co)

About Author