Thu. Oct 24th, 2024

Honduras Berharap Dapat Memindahkan Kedubes ke Yerusalem Akhir 2020

Porosberita.com, Jakarta – Pemerintah Honduras pada Minggu (20/9) kemarin mengumumkan bahwa mereka berharap dapat memindahkan kedutaan besar di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem sebelum akhir 2020.

Rencana itu dianggap mengakhiri kebijakan netral mereka dalam menghadapi konflik antara Israel dan Palestina di Timur Tengah.

“Saya baru saja berbicara dengan Perdana Menteri Netanyahu untuk memperkuat aliansi strategis kami dan menyetujui pembukaan Kedutaan Besar masing-masing di Tegucigalpa dan Yerusalem,” kata Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez, di Twitter seperti dikutip AFP, Senin (21/9).

“Kami berharap dapat mengambil langkah bersejarah ini sebelum akhir tahun, selama pandemi (jika) memungkinkan,” tulisnya.

Menurut cuitan tersebut, diketahui bahwa Israel juga akan membuka perwakilan diplomatik di Tegucigalpa, ibu kota Honduras.

Melansir surat kabar Times of Israel, selama panggilan telepon dengan Netanyahu, Hernandez juga menyampaikan ucapan selamat kepada Israel atas perjanjian normalisasi yang ditandatangani Israel bersama Uni Emirat Arab dan Bahrain pada pekan lalu. Dia menyebutnya sebagai “revolusi perdamaian di kawasan itu”.

Netanyahu pun berjanji akan memperkuat “persahabatan sejati” antara kedua negara khususnya di bidang pariwisata, investasi, teknologi, pertanian, pendidikan, dan perdagangan.

Tahun lalu, Hernandez memulai proses pemutusan kebijakan netralitas yang telah lama dipegang negara itu dalam menghadapi konflik antara Israel dan Palestina.

Honduras mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Agustus 2019 dan sebulan kemudian, negara itu membuka kantor perdagangan di Yerusalem sebagai perpanjangan dari Kedutaan Honduras di Rishon Lezion.

Kemudian pada Januari, Honduras secara resmi menyatakan Hizbullah sebagai organisasi teroris dan dipuji oleh Israel.

“Honduras mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan kami yakin bahwa pengakuan ini akan menjadi berkah besar dan saling menguntungkan,” kata Hernandez.

Padahal, setelah Chile, Honduras merupakan negara dengan populasi Palestina terbesar kedua di kawasan Amerika Latin.

Sampai saat ini baru Amerika Serikat yang meresmikan kedutaan besar mereka di Yerusalem, setelah Presiden AS, Donald Trump, mengklaim bahwa kota itu sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017. Langkah itu menuai kecaman dari Palestina.

(CNN Indonesia)

About Author