Thu. Oct 24th, 2024

Fadli Zon Curiga Ada Yang Cari proyek Dibalik Wacana Presiden 3 Periode

Fadli Zon

Porosberita.com, Jakarta – Wacana memperpanjang masa jabatan presiden sampai tiga periode mendapat penolakan sejumlah partai politik. Tak urung Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mencurigai keberadaan pihak-pihak yang mencari proyek di balik wacana tersebut.

“Sudah benar pembatasan masa jabatan presiden maksimal dua kali sesuai semangat perubahan dan demokrasi. Di luar itu, mungkin ada yang cari kesempatan dan cari proyek,” kata Fadli lewa akun Twitter miliknya, @fadlizon, Senin (21/6/2021).

Menurutnya, jika dalam masa jabatan dua periode seorang presiden menunjukkan kinerja yang baik, maka bisa dilanjutkan oleh presiden selanjutnya. Namun jika selama dua periode tersebut presiden hanya menimbulkan kekacauan, lanjut  maka proses perbaikan menjadi tugas bagi presiden baru.

“Kalau hasil 2 periode baik, tinggal dilanjutkan penggantinya. Kalau 2 periode kacau dan berantakan, diperbaiki presiden baru,” jelasnya.

Senada dengan itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Achmad Baidowi meminta tidak ada pihak yang menjerumuskan Jokowi. Menurutnya, Jokowi sendiri sudah menyatakan menolak untuk menjabat presiden ketiga kalinya.

“Sebaiknya tidak menjerumuskan Pak Jokowi dengan isu-isu yang spekulatif begitu, biarkan Pak Jokowi fokus pada kerja, apalagi beliau sudah menolak untuk tiga periode,” katanya.

Baldowi melanjutkan,  PPP masih menghormati konstitusi bahwa masa jabatan presiden hanya dua periode saja. Awiek mengakui bahwa mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode memang ada di parlemen. Dia menegaskan, PPP enggan mencederai demokrasi.

“Tapi sejauh ini PPP masih menghormati konstitusi yang ada. Termasuk juga PPP tidak ingin mencederai demokrasi kita sebagai satu kelompok reformasi tentu PPP menjunjung nilai-nilai tinggi demokrasi hasil amandemen UUD 45 yang membatasi masa jabatan presiden,” tegasnya.

Penolakan juga dilontarkan, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang menyatakan bahwa wacana mengubah masa jabatan maksimal presiden menjadi tiga periode merupakan ide yang membunuh demokrasi dan mengkhianati reformasi. Mardani menyatakan bahwa PKS menentang wacana tersebut.

“Ide tiga periode membunuh demokrasi. Ide demokrasi mengkhianati nilai reformasi,” kata Mardani.

Sejumlah partai lain diketahui telah menyatakan penolakan terhadap usulan mengubah masa jabatan maksimal presiden menjadi tiga periode dan Jokowi-Prabowo maju di Pilpres 2024. PDIP misalnya, menilai usulan kembali mencalonkan Jokowi akan mengubah UUD dan hal itu bertentangan dengan sikap partai.

Tak hanya Gerinda, PKS dan PPP yang menolak, tapi juga Golkar hingga Demokrat menyatakan sikap penolakan atas wacana presiden tiga periode. (wan)

About Author