Thu. Jul 10th, 2025

Jimmy GL Pro 08 Khawatir Soal Hoaks Penanganan Covid-19 di Jakarta

Ketua Umum GL Pro 08, Jimmy CK

Porosberita.com, Jakarta – Ketua umum GL Pro 08, Jimmy CK khawatir dengan berita bohong atau hoaks tentang penanganan Covid-19 khususnya di DKI Jakarta. Sebab, hal itu akan membuat resah masyarakat dan menimbulkan ketidakpercayaan pada pemerintah,

Jimmy mengungkap tentang beredarnya video dari instansi tertentu terkesan memojokkan Pemprov DKI Jakarta karena melakukan test swab melampaui propinsi lain di Indonesia.

“Ini ada video beredar dari institusi tertentu yang isinya grafik tentang data-data jumlah korban Covid-19 dari lima propinsi terbanyak kasusnya. Kami menangkap kesan, video itu cenderung memojokkan Pemprov DKI yang terbanyak korbannya. Kalau video itu dilihat oleh orang awam, maka bisa muncul penilaian Pemprov DKI yang banyak terkonfirmasi positif itu karena Pemprov DKI tidak becus,” kata Jimmy kepada wartawan, Selasa (10/8/2020)

Jimmy menjelaskan, meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi positif Corona di Pemprov DKI, karena Pemprov DKI paling banyak melakukan test swab dibandingkan propinsi lain. “Kami harap kepada siapapun yang menaikan berita tentang Covid dimanapun itu, jangan melakukan pembohongan publik. Sebaiknya dilihat sebab dan akibatnya. Karena berita itu malah membuat rakyat resah dan juga memojokan pemerintah daerah khususnya DKI Jakarta,” kata Jimmy.

Menurut Jimmy, sepatutnya masyarakat memberi apresiasi kepada Pmeporv DKI yang melakukan test swab secara aktif kepada warganya. Tujuan test swab untuk mengetahui sumber penyebarannya agar bisa dilakukan pencegahan lebih awal termasuk mengetahui OTG (orang tanpa gejala).

“Kami apresiasi Pamprov DKI dibawah komando Pak Anies Rasyid Baswedan yang selalu bergerak lebih cepat untuk melindungi rakyatnya. Bahkan, test swab yang dilakukan Pemprov DKI melampui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada bulan Juli lalu, seharusnya, sesuai standar WHO tes covid-19 dilakukan minimal 1.000 orang dalam seminggu. Namun, Jakarta melakukan tes covid-19 terhadap 43 ribu orang setiap pekan. Tujuannya untuk mengetahui jumlah sebenanya pasien positif corona yang selanjutnya diambil langkah-langkah efektif dan terukur ” katanya.

Soal test swab yang aktif dilakukan Pemprov DKI itu, kata Jimmy, diakui Pemerintah pusat. Jimmy menyatakan, pemerintah pusat bahkan memberi apresiasi kepada Pemprov DKI yang melakukan test swab.

Sebelumnya, sebegaimana dilansir dari CNNIndonesia.com, Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono mengaku khawatir dengan ketimpangan jumlah polymerase chain reaction (PCR) tes antara Provinsi DKI Jakarta dengan provinsi lain di Indonesia.

Ketimpangan jumlah tes PCR di DKI dan wilayah lain terungkap dari perbandingan data corona pemerintah pusat dan DKI Jakarta.

Dari data tersebut diketahui jumlah tes PCR untuk seluruh provinsi, per 9 Agustus 2020 mencapai 972.594 orang. Sementara DKI telah melakukan tes PCR terhadap 459.049 orang.

Jika jumlah tes DKI itu dipisahkan, maka total tes yang dilakukan 33 provinsi lain dengan penduduk sebanyak 260 juta jiwa, hanya sebanyak 513.545 tes PCR.

Dengan kata lain, penduduk DKI Jakarta yang hanya 4 persen dari jumlah penduduk nasional, telah melakukan tes PCR hingga 47 persen.

“Kalau melihat data itu khawatir juga. Jangan-jangan ditempat lain (kasus positif covid-19) rendah karena yang dites jauh lebih sedikit,” kata Agus melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (10/8/2020).

Kekhawatiran Agus juga tak lepas dari kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mengizinkan pembukaan sekolah di daerah zona hijau dan kuning.

Dia lantas mendorong agar gubernur dan kepala daerah di 33 Provinsi lainnya segera mengejar standar tes PCR.

“Karena kalau tidak akan sulit memutus rantai Covid pada saat disiplin masyarakat tak begitu bagus,” katanya.

Agus menyebut tingginya jumlah kasus positif di Jakarta lantaran tes masif yang telah melampaui standar WHO. Hal ini tidak terjadi di daerah.

“Sementara provinsi lain indikator positif rendah dari testing yang sangat rendah ini akan jadi bom waktu. Saya kira bagus untuk menyadarkan semua kita,” katanya. (wan)

About Author