Sat. Jan 11th, 2025

Saat Sejumlah Menteri ke Luar Negeri, Presiden pun Keluarkan Larangan

Menteri Perdagangan M Luthfi dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Porosberita.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya memiliki kepekaan sosial dalam situadi pandemi Covid-19, khususnya di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

Karena itu, Jokowi melarang para menteri dan kepala lembaga untuk berpergian ke luar negeri selama periode PPKM Darurat.

“Seluruh menteri, kepala kementerian/lembaga dilarang berpergian keluar negeri,” ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung seperti dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).

Pramono menandaskan, hanya Menteri Luar Negeri (Menlu) yang diperbolehkan Jokowi melalukan kunjungan ke luar negeri. Sementara itu, menteri-menteri lainnya harus mendapat izin langsung dari Jokowi jika ingin melalukan kunjungan ke luar negeri.

“Yang boleh bepergian ke luar negeri hanya Menlu karena sesuai bidang tugasnya. Yang lainnya kalau ada hal yang bersifat khusus harus mendapat izin langsung dari Bapak Presiden,” jelasnya.

Jokowi juga meminta kepada kementerian/lembaga untuk proaktif membuat dan memfasilitasi isolasi mandiri bagi pegawainya yang terpapar Covid-19. Pramono memperkirakan setiap kementerian/lembaga atau pemerintah daerah dapat memfasilitasi 300-500 pasien.

“Untuk itu, dibuat secara baik, dipersiapkan, dan kemudian nanti pemerintah juga bertanggung jawab untuk mempersiapkan seluruh obat-obatan kepada isoman yang akan bergabung itu,” tutur Pramono.

Seperti diketahui, di tengah pemerintah menerapkan kebijakan PPKM Darurat mulai 3-20 Juli di Jawa dan Bali serta beberapa daerah di luar Pulau Jawa, sejumlah menteri melakukan lawatan ke luar negeri. Diantaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang melakukan lawatan ke Singapura. Kemudian Menteri Perdagangan M Luthfi dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang berkunjung ke Amerika Serikat selama sembilan hari terhitung sejak 9-18 Juli 2021. Mereka berdalih kunjungannya ke Amerika Serikat mempercepat langkah pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan dan investasi. (wan)

About Author