Sat. Jan 11th, 2025

IKAPPI : Sekitar 5 Juta Pedagang Pasar Tutup Usaha Selama PPKM Darurat

Porosberita.com, Jakarta – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat sekitar lima juta pedagang pasar di pasar-pasar tradisional terpaksa menutup usahanya. Kondisi itu akibat minimnya pembelei selamapelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19.

Ketua Bidang Kajian Penelitan dan Pengembangan DPP IKAPPI, Badrussalam, menyatakan mayoritas pedagang pasar di wilayah PPKM Darurat menerima dampak. Nyaris sebagian pedagang pasar terpaksa tutup karena sepi pengunjung pasar sejak PPKM Darurat dilaksanakan pada tanggal 3 Juli hingga 20 Juli hari ini.

“Dalam catatan  DPP IKAPPI, ada sekitar 5 juta pedagang pasar dari 12 juta atau 43 persen pedagang pasar tradisional di berbagai daerah terpaksa tutup akibat sepinya pasar dan minimnya pembeli akibat pandemi,” ujar Badrussalam kepada wartawan, Selasa (20/7/2021).

Sementara sisanya atausekitar 6,7 juta atau 57 persen pedagang pasar masih beroperasi, akan tetapi mengalami penurunan omzet yang cukup besar dibanding masa sebelumnya.

“Para pedagang ini (yang masih tetap berjualan) sudah mengalami penurunan pendapatan sekitar 70 persen hingga 90 persen dari keadaan normal, bahkan ada yang sudah tidak beroperasi sama sekali tutup,” jelasnya.

Selain usaha yang tutup, lanjut Badrussalam, IKAPPI juga menemukan ribuan pelaku usaha yang terinfeksi Covid-19.

“Terdapat 1.998 kasus pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19 yang tersebar di 333  pasar, yang sampai saat ini berpotensi bertambah, dan perlu penanganan serius agar tidak memperparah keadaan dalam aktivitas pedagang pasar,” ungkapnya.

Untuk itu, Badrussalam mengajak semua pihak untuk bahu membahu menyelesaikan masalah pandemi Covid-19 yang masih melonjak kasus positifnya selama hampir 4 pekan.

“Kami mohon agar PPKM Darurat perlu di evaluasi secara seksama supaya penerapan aturan ini tidak memperparah kondisi pedagang pasar sebagai penggerak ekonomi semakin sulit dan tak berdaya,” pungkasnya. (nto)

About Author