Rijal KOBAR : Aparat Harus Proses Hukum Ade Armando dan Denny Siregar
Porosberita.com, Jakarta – Ketua Umum Komando Barisan Rakyat (KOBAR) Rijal mendesak aparat untuk memproses hukum youtuber, Denny Siregar dan Ade Armando. Hal itu terkait pernyataan atau tulisan mereka di sosial media.
“Kami desak aparat hukum untuk proses hukum Denny Siregar dan Ade Armando. Itu bukan delik aduan, karena itu berpotensi buat kerusuhan, pecah belah dan rasis. Hal-hal semacam ini tak boleh dibiarkan, ini negara hukum dan tak boleh ada tebang pilih,” tandas Rijal kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).
Desakan Rijal itu terkait tayangan video youtube Ade Armando dan Denny Siregar beberapa waktu lalu soal rencana keluarga Akidi Tio yang akan memberi sumabangan kepada Pemda Sumatera Selatan sebesar Rp2 triliun.
Diketahui, rencana keluarga Akidi Tio itu tak kunjung terwujud.
Rijal menilai pernyataan – pernyataan Denny Siregar dan Ade Armando di sosial media itu berpotensi memecah belah bangsa dan bernada rasis.
Rijal menyebut pernyataan Ade Armando di youtube, satu sisi mengatakan kaum Tionghoa khususnya para pengusaha banyak andil dalam membantu negara dan bangsa ini, tapi disisi lain Ade justru menyudutkan kalangan Islam yang dia sebut Islam radikal yang bercita-cita ingin menguasai Indonesia. Bahkan, Ade Armando juga ‘menantang’ kaum pribumi Muslim yang suka sekali menjelekkan kaum Tionghoa.
Rijal menilai pernyataan Ade itu tidak hanya tendensius tapi juga berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa di tengah pandemi Covid-19, dimana rakyat sedang kesulitan. “Narasi Ade dalam video youtube itu tak hanya tendensius, tapi potensi memecah belah persatuan bangsa. Karena terkesan membenturkan Muslim atau Islam dengan etnis atau golongan tertentu,” jelas Rijal.
Rijal juga heran dengan pernyataan Ade dengan menyebut Islam radikal dan pribumi Muslim. Rijal mempertanyakan, Islam radikal yang dimaksud yang mana dan apakah ada yang ingin menguasai Indonesia? Begitupun dengan pribumi Muslim yang selalu menjelekkan etinis lain itu yang mana?
“Bung Ade inikan akademisi dari kampus ternama, kalau mengeluarkan pernyataan itu harus jelas agar tidak dinilai sekedar mengeluarkan pernyataan yang bernada provokatif. Islam radikal yang menguasai Indonesia itu yang mana? Dan pribumi Muslim yang suka menjelekkan Tionghoa itu yang mana?. Sebut dengan jelas siapa saja yang dimaksud, jangan lempar isu apalagi jadi provokator,” tandas Rijal.
Rijal menilai sosok Ade Armando ini membahayakan persatuan bangsa. Sebab, sebelumnya juga sempat membuat pernyatan bernada rasis dalam akun twitternya menanyakan agama yang dianut pebulu tangkis nasional Anthony Ginting
@adearmando1, juga mempertanyakan agama yang diyakini pebulu tangkis nasional Anthny Ginting.
“Eh Ginting tu Islam atau Kristen?
Ya Kirstenlaaaah….Ooooooh…..”, ujar Ade Armando melalui akun Twitter miliknya (@adearmando1).
“Jadi, Ade Armando ini jelas membahayakan persatuan bangsa ini. Maksudnya apa menanyakan agama Anthony Ginting? Apa kaitannya prestasi pebulu tangkis nasional itu dengan agama yang dianutnya? Dalam dunia olah raga itu tak mengenal SARA, olah raga itu membangun sportifitas. Jadi, siapa yang rasis kalau begini?,” cetus Rijal.
Lebih lanjut, Rijal juga menyentil youtuber Denny Siregar yang dalam videonya beredar di sosial media bernada provokatif. Dalam video di youtube itu, ada kalimat Denny yang mengatakan “…saya sendiri masih sedih, ketika banyak orang yang mengaku dirinya pribumi beragama Muslim (Islam) yang sibuk mengumpulkan donasi bukan untuk saudaranya sendiri, tapi malah buat orang di luar negeri…..”
Rijal menilai narasi Denny itu jelas berpotensi menyulut kemarahan Umat Islam Indonesia, sebab seolah disebut tak peduli dengan saudaranya di Tanah Air. “Denny itu juga buat video di youtube bernada provokatif. Apa maksudnya menyebut Pribumi Muslim atau Bergama Islam?. Apakah kami yang Muslim ini kalau membantu sesama anak bangsa ini tanpa kenal suku, agama harus diumumkan ke publik?. Kenapa pernyataan hanya menyebut Muslim? Ini provokasi,” tandas Rijal.
“Dalam video itu, Denny juga bilang tak mau membandingkan satu etnis dengan etnis lain, tapi itu jelas membandingkan apalagi dengan gayanya yang nyeleneh sambil tersenyum dan bertepuk tangan. Dan, di video itu dia tampilkan berita pejabat yang mengimbau masyarakat berdonasi membantu rakyat Palestina, sementara pada detik sebelumnya dia tampilkan juga berita soal pengusaha etnis tertentu yang mengumpulkan dana ratusan miliar untuk bantu rakyat dimasa pandemi. Itu provokasi,” pungkas Rijal. (wan)