Pasca Ricuh di Unkris, Ratusan Mahasiswa Gelar Aksi Damai
Porosberita.com, Jakarta – Ratusan mahasiswa Universtitas Krisdwipayana (Unrkis) menggelar aksi damai di sekitar kampus, Jalan Jatiwaringin Raya, Pondok Gede, Bekasi. Aksi bagi-bagi bunga kepada karyawan Unrkis dan masyarakat sebagai wujud permintaan maaf atas kericuhan beberapa hari lalu.
Aksi yang berlangsung pada Jumat (2/9/2021) mulai pukul 15.00 hingga 17.30 WIB berlangsung aman dan tertib dengan mengikuti protokol kesehatan (prokes).
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unkris, Dwiki Hendra Saputra menyatakan bahwa aksi ini juga sebagai klarifikasi soal tudiangan keterlibatan mahasiswa Unkris dalam kericuhan tersebut. Dwiki tegaskan, kericuhan itu sama sekali tak melibatkan mahasiswa Unkris.
“Alhamdulillah aksi sebagai bentuk permintaan maaf kami kepada masyarakat dan juga karyawan Unkris ini berjalan aman dan tertib sesuai prokes. Kami juga sekaligus mengklarifikasi bahwa kericuhan yang terjadi kemarin itu, pelakunya bukan mahasiswa. Tak ada mahasiswa Unkris yang terlibat. Meski begitu, kami mohon maaf jika masyarakat maupun karyawan Unkris merasa terganggu ketenangan dan kenyamanannya,” kata Dwiki kepada wartawan usai aksi damai tersebut.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Unkris, Gerry Chandra Noviandrie menjelaskan bahwa aksi tersebut diikuti sekitar 100 mahasiswa dari seluruh faultas yang ada.
“Alhamdulillah, aksi yang diikuti sekitar 100 mahasiswa ini berjalan lancer dan sukses. Peserta aksi dari empat fakultas, yakni Teknik, Hukum, Ekonomi dan Ilmu Administrasi. Aksi kami akhiri dengan doa bersama memohon kepada Allah agar selalu melindungi, membimbing dan menjaga seluruh civitas akademi Unkris serta masyarakat sekitar. Kami juga berharap, tak ada lagi aksi-aksi serupa yang bukan hanya merugikan kampus tempat kami menuntut ilmu, tapi juga masyarakat sekitar yang terganggu ,” jelas Gerry.
Sebelumnya, dua organisasi masyarakat (Ormas) terlibat bentrok di lingkungan kampus Unkris, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Selasa (31/8/2021).
Kedua anggota ormas saling lempar batu. Beberapa diantaranya ribut dengan menggunakan bambu.
Kapolsek Pondok Gede Kompol Puji Hardi mengatakan bentrok kedua ormas itu, diduga berlatar permasalahan internal kampus.
“Itu masalah internal yang akhirnya diperalat dengan orang-orang yang haus juga barangkali dengan jabatan. Jadi kasihan anak-anak kampus, anak-anak mahasiswa jadi akhirnya terbawa-bawa,” jelas Hardi kepada wartawan, Selasa (31/8/2021).
Kapolsek yakin, masalah tersebut akan diselesaikan secara internal oleh pihak kampus. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pengawasan untuk meminimalisir aksi serupa. (wan)