SMRC : Elektabilitas PDIP dan Gerindra Menurun
Porosberita.com, Jakarta – Elekabilitas PDI Perjuangan dan Partai Gerindra menurun. Demikian hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Survei opini publik ini digelar pada 15 – 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung.
Jumlah respoden 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan hasil survei menunjukkan bahwa jika pemilu diadakan sekarang, PDI Perjuangan mendapat dukungan terbesar, yakni 22,1 persen, disusul Golkar 11,3 persen, PKB 10 persen, Gerindra 9,9 persen, Demokrat 8,6 persen, PKS 6 persen, dan NasDem 4,2 persen. Sementara partai-partai lain di bawah 3 persen, dan yang belum tahu 18,8 persen.
Deni menyampaikan itu dalam hasil survei terbaru SMRC bertajuk “Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024” secara daring, di Jakarta, Kamis (7/10/ 2021).
Deni mengungkap jika dilihat dari data tren hasil survei 2020-2021, PDIP cenderung mengalami penurunan. Sebab pada survei Maret 2020, PDIP mendapatkan dukungan 25,9 persen suara publik.
PDIP mengalami penurunan sekitar 3,8 persen pada survei September 2021 menjadi 22,1 persen. Suara PDIP sempat naik menjadi 27,4 persen pada Oktober 2020, tapi setelah itu terus mengalami penurunan sampai sekarang.
Begitupun Gerindra mengalami penurunan. Pada survei Maret 2020, dukungan publik pada partai ini sebesar 13,6 persen. Suara Gerindra kemudian menurun menjadi 9,9 persen pada September 2021.
Sementara itu pada periode yang sama, sejumlah partai terlihat mengalami penguatan dukungan. “Partai-partai yang mengalami penguatan dalam dua tahun terakhir adalah Golkar, PKB, Demokrat, PKS, dan NasDem,” jelas Deni.
Dengan begitu, Deni menyimpulkan bahwa terjadi persaingan yang cukup ketat antara partai Golkar, Gerindra, dan PKB untuk memperebutkan posisi kedua setelah PDIP. (wan)