Fri. Jan 10th, 2025

DPR Ingatkan Janji Presisi Kapolri Terkait Aksi Polisi Banting Mahasiswa

Polsi banting mahasiswa pengunjuk rasa di Tangerang, Banten.

Porosberita.com, Jakarta – Anggota Komisi III DPR dari fraksi Demokrat, Hinca Pandjaitan mempertanyakan konsep presisi (prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan) yang didengungkan  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Hal itu dilontarkan Hinca merespon aksi aparat kepolisian yang membanting tubuh mahasiswa yang sedang berunjuk rasa di Tangerang pada Rabu (14/10/2021).

Diketahui, beredar video viral di sosial media yang menayangkan mahasiswa dibanting polisi saat melakukan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang di Tigaraksa, Rabu (13/10/2021). Mahasiswa itu dibanting aparat polisi yang mengamankan aksi. Mahasiswa itupun langsung jatuh pingsan

Kapolda Banten, Irjen Rudy Heriyanto, meminta maaf kepada masyarakat, begitupun oknum aparat tersebut minta maaf kepada mahasiswa dan keluaarganya secara langsung. Kapolda pun  menyatakan pihaknya akan memberikan tindakan tegas kepada personelnya setelah melakukan pemeriksaan internal.

“Apa yang terjadi kemarin viral disaksikan banyak masyarakat saya kira ini menjadi introspeksi yang dalam pada Polri agar tetap kembali kepada semangat presisi yang menjadi tagline Kapolri,” kata Hinca di Kemenkumham, Jakarta pada Kamis (14/10/2021).

Hinca lantas mengingatkan kembali pernyataan Listyo yang akan membawa kepolisian menuju tindakan-tindakan humanis dan terukur.

Hinca meminta, semua jajaran kepolisian mulai dari pusat ke daerah untuk lebih humanis dalam menangani aksi para demonstran. Jangan sampai ada yang tercederai apalagi sampai fisik.

“Tidak ada lagi banting membanting, tidak ada lagi represif, yang ada humanis, karena itu yang memang dijanjikan pak Sigit,” tegas Hinca.

Hinca menyataan, kejadian itu dan aksi brutal lainnya yang dilakukan aparat kepolisian telah dibicarakan di Komisi III DPR.  “Tak hanya ini, ada yang di Makassar yang untuk apa lapor polisi, ada yang di Sumut dan macam-macam lagi. Ini pelajaran rumah kita sekaligus pekerjaan rumah terbesar bagi pak Sigit untuk memastikan aparat kepolisian untuk baik ke depannya,” jelasnya.

Terkait sanksi,  pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian berdasarkan bukti di lapangan. (wan)

About Author