Korban Teriak Saat Rapat DPR, Bareskrim Putuskan Ambil Alih Kasus Dugaan Koperasi Bodong
Porosberita.com, Jakarta – Korban dugaan koperasi bodong Sri Hartiningsih berteriak histeris mencurahkan kasusnya saat rapat kerja Komisi III DPR dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Akhirnya, Bareskrim Polri memutuskan mengambil alih kasus tersebut. Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyebut keputusan mengambil alih tersebut dilakukan usai pihaknya bertemu langsung dengan para korban pada Kamis (13/4/2023) hari ini dilansir dari CNNIndonesia.com.
“Keputusan rapat tadi demikian agar bisa ditangani secara komprehensif,” kata Agus saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Agus menjelaskan langkah tersebut dilakukan pihaknya dengan harapan proses pengusutan serta konstruksi kasus tersebut akan dapat berjalan lebih jelas.
Menurutnya, kasus itu terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Agus membantah pernyataan korban apabila kasus tersebut tidak ditangani saat dilaporkan ke Polda Jawa Timur.
“Berjalan prosesnya hanya mungkin tidak tuntas dan sebagian terhalang dengan proses kepailitan yang diciptakan,” ujarnya.
Sementara itu pengacara korban investasi bodong termasuk Sri, Hero Subandi menyampaikan para kliennya terjerat penipuan investasi bodong dari sejumlah koperasi dan perusahaan yang masih dalam satu jaringan. Salah satunya koperasi NMSI.
Ia menjelaskan kasus investasi bodong yang menjerat kliennya mulai terjadi sekitar 2019. Hero mengatakan dana yang telah dikumpulkan nasabah tiba-tiba tidak lagi bisa ditarik pada Desember 2022.
Heru mengklaim korban dalam kasus ini telah mencapai ribuan dengan kerugian total Rp1 triliun. Sedangkan, kerugian pribadi Sri Hartiningsih sekitar Rp400 juta.
“Mereka sengaja untuk menciptakan situasi dipailitkan. Modusnya gitu. Jadi kalau sudah kumpul dana masyarakat perusahaan itu dipailitkan,” kata Hero.
Rapat kerja Polri dan Komisi III DPR sebelumnya diinterupsi oleh warga yang mengaku sebagai korban koperasi bodong Niaga Mandiri Sejahtera Indonesia (NMSI).
Perempuan tersebut berteriak dari balkon ruang rapat saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hendak menjawab pertanyaan dari para anggota Komisi III DPR.
“Minta tolong Pak Kapolri Laporan Polisi kami sudah dua tahun Pak. Sudah ada ribuan orang, Pak,” ujar perempuan tersebut sambil berteriak. (wan/CNNIndonesia.com)