Freeport Puji Jokowi Beri Kelonggaran Ekspor Tembaga
Porosberita.com, Jakarta – PT Freeport Indonesia mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan relaksasi untuk mengekspor konsentrat tembaga selepas Juni 2023 hingga pertengahan 2024.
Padahal, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba), ekspor bahan mentah dilarang. Presiden Jokowi bakal merealisasikan larangan ekspor itu mulai Juni nanti.
Meski mendapat lampu hijau ekspor dari Jokowi, VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia Katri Krisnati mengatakan pihaknya belum menerima konfirmasi resmi dari pemerintah. Kendati, ia menegaskan menyambut baik relaksasi tersebut.
“Jika keputusan tersebut diberikan, kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah untuk memastikan kontinuitas operasional tambang yang secara teknis sangat dibutuhkan dan keberlanjutan investasi yang akan berdampak signifikan bagi ekonomi Indonesia, khususnya masyarakat Papua,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (29/4/2023).
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan relaksasi diberikan karena fasilitas pemurnian alias smelter baru Freeport di Manyar, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur belum rampung.
Arifin mengatakan progres pembangunan smelter anyar Freeport baru 60 persen, di mana menghabiskan dana US$1,5 miliar lebih dari target US$2,4 miliar. Di lain sisi, ia menegaskan relaksasi ini diberikan dengan beberapa syarat, termasuk keseriusan mempercepat pembangunan smelter tersebut.
“Kami mempertimbangkan kendala yang dihadapi pembangunannya (smelter). Kan waktu covid-19 dia kontraktornya Jepang. Jepang saja berapa tahun itu lockdown-nya. Memang pengerjaan engineering-nya agak sulit berprogres. Kalau engineering tidak progres, pembelian materi procurement-nya juga nggak berprogres,” tutur Arifin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Selain Freeport, Arifin menyebut PT Amman Mineral Nusa Tenggara juga masih diizinkan mengekspor konsentrat tembaga selepas Juni nanti. Arifin menegaskan bakal segera mengecek progres smelter kedua perusahaan tersebut.
“Sampai progres komitmennya dia menyelesaikan dan dia enggak boleh lebih dari pertengahan tahun depan,” ungkap Arifin soal masa relaksasi tersebut.
“Itu di sana ada juga Amman, sama kok tembaga. Kan yang ada copper cuma dua, Amman dan Freeport. Progresnya sampai berapa dulu, ini akan ditinjau minggu depan,” tandasnya. (nto/CNNIndonesia.com)