Bahrain Hapus Pelajaran Bahasa Israel
Porosberita.com, Jakarta – Raja Salman Al Khalifa dari Bahrain memerintahkan sekolah menghapus seluruh pelajaran yang membahas tentang Israel dari kurikulum belajar mengajar.
Raja Salman memerintahkan institusi pendidikan di Bahrain agar tidak menerapkan perubahan kurikulum “yang tidak sesuai dengan nilai-nilai nasional Bahrain yang dirancang untuk melindungi agama dan pilar utamanya.”
Dikutip Alarabiya News, pengumuman itu datang pada Selasa pekan ini menyusul isu yang diangkat para kritikus mengenai pelajaran soal Israel dan perubahan pada peta wilayah Israel-Palestina yang masih menjadi konflik di Timur Tengah agar masuk dalam pelajaran sekolah.
“Yang Mulia (Raja Salman) memerintahkan Menteri Pendidikan untuk memastikan kurikulum pendidikan mengikuti ajaran Islam, sejalan dengan Piagam Aksi Nasional dan Konstitusi,” bunyi pernyataan dari pemerintah Bahrain seperti dikutip The Middle East Monitor pada Sabtu (13/5).
“Yang Mulia (Raja Salman) menegaskan kembali bahwa agama Islam tidak dapat diganggu gugat dan harus dihormati dan dilindungi dengan segala cara,” tambahnya.
Perintah ini termasuk menghapus mata pelajaran di sekolah dasar tentang normalisasi hubungan antara Negara Arab dan Israel. Selain itu, pelajaran tentang orang Yahudi juga ikut dihapus dari kurikulum, lapor BBC Arabic.
Perubahan tersebut memprovokasi para pengkhotbah dan cendekiawan, mengeluarkan pernyataan yang meminta Kementerian Pendidikan untuk mempertimbangkan kembali amendemen tersebut.
Sebelumnya, Bahrain dan Israel menandatangani kesepakatan normalisasi yang dikenal dengan nama Abraham Accords. Penandatanganan kesepakatan itu ditengahi AS di Washington pada September 2020.
Sebelum normalisasi, Bahrain dan Israel hubungannya diputus yang salah satunya terkait solidaritas terhadap Palestina.
Namun, normalisasi Manama dengan Tel Aviv tidak populer secara luas di kalangan warga Bahrain yang secara rutin mengadakan aksi unjuk rasa menentang keputusan pemerintah sejak 2020. (nto/CNNIndonesia.com)