Ini Prediksi BPN Jika Pertumbuhan Penduduk Melambat
Porosberita.com, Jakarta – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan Indonesia bakal dibanjiri orang tua tak produktif jika pertumbuhan penduduk melambat.
Pihaknya memproyeksi penduduk RI pada 2045 sebanyak 324 juta orang atau bertambah 54,42 juta orang dari populasi pada 2020. Namun, pertumbuhan tersebut melambat rata-rata 0,67 persen pada periode 2020-2050.
“Proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,56 persen pada 2020 menjadi 19,61 persen pada 2045. Sementara, penduduk usia 65 tahun ke atas naik dari 6,16 persen menjadi 14,61 persen pada 2045,” katanya di JCC, Jakarta Pusat, Selasa (16/5).
Menurutnya, Indonesia masih berada di urutan keempat penduduk terbanyak di dunia pada 2020. Namun, RI bakal turun ke posisi keenam pada 2045 mendatang.
Suharso menyebut pertumbuhan penduduk RI melambat mulai 2030-an. Nantinya, posisi keempat dan kelima negara berpenduduk terbesar dunia akan dihuni Nigeria dan Pakistan.
Oleh karena itu, pemerintah bakal menggodok kebijakan keluarga berencana (KB) era baru. Harapannya, pertumbuhan bisa seimbang dengan memastikan setiap pasangan muda siap berkeluarga, baik secara sosial maupun ekonomi.
Target Bappenas, Usia Harapan Hidup (UHH) penduduk Indonesia adalah 80 tahun atau sederajat seperti negara maju. Sedangkan Total Fertility Rate (TFR) dijaga di angka 2 dan Infant Mortality Rate sebesar 4,2.
Suharso menegaskan perlu menjaga keseimbangan tingkat harapan hidup dan pertumbuhan penduduk. Ia menyebut Indonesia saat ini tidak berimbang, beda dengan Amerika Serikat (AS).
“Kita makin sejahtera, tingkat harapan hidup makin tinggi, tapi pertambahan penduduk melambat. Akibatnya akan lebih banyak orang-orang tua, seperti Pak Wapres (Ma’ruf Amin) sampaikan tadi,” kata Suharso.
“Kalau sekarang kecenderungan di kota itu rata-rata anaknya 1. Setelah 10 tahun menikah belum dapat anak, memang rencananya nggak mau punya anak. Kita ini jangan sampai sudah keburu tua semua, tapi belum kaya, dalam pengertian tidak dalam posisi mampu membiayai hidup di hari tua,” imbuhnya.
Sementara itu, Wapres Ma’ruf Amin menyoroti banyak generasi muda yang menunda pernikahan. Pada akhirnya, penduduk usia produktif mengecil di masa mendatang.
Ma’ruf pun berpesan agar Generasi Milenial dan Gen Z tidak menunda pernikahan. Dengan begitu, keseimbangan antara tingkat harapan hidup dan pertumbuhan penduduk bisa terjaga.
“Jumlah penduduk usia muda itu mengecil, yang tua-tua makin banyak. Ini saya kira jadi anjurannya itu supaya diadakan keseimbangan. Jadi jangan menunda nikahnya, sebab kalau tidak, prediksinya nanti yang banyak yang tua, yang muda yang produktif itu rendah,” tutur Ma’ruf.
Ma’ruf juga setuju soal adanya gagasan KB era baru. Menurutnya, ketidakseimbangan ini perlu diantisipasi.
“Sebab kalau tadi itu prediksinya kita bisa kalah nanti dari Nigeria dan Pakistan pertumbuhannya nanti. Jadi, satu ketika kita memang pertumbuhannya mesti ditingkatkan, tapi pada waktu yang lain perlu ada keseimbangan. Nanti disusun strategi barunya seperti apa,” tutupnya. (nto/CNNIndonesia.com)