Fri. Jan 10th, 2025

Macron Protes Perintah ICC Untuk Tangkap Putin

Presiden Prancis Emmanuel Macron

Porosberita.com, Jakarta – Presiden Prancis Emmanuel Macron mempertanyakan perintah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin jika menginjakkan kaki di negara anggota.

Menurut Macron, akan ada masanya negara-negara Barat harus bernegosiasi dengan Putin mengenai kondisi global. Oleh sebab itu, secara implisit ia menyampaikan bahwa negara anggota ICC perlu mempertimbangkan kembali penangkapan Putin jika kesempatan bernegosiasi itu datang.

“Pertanyaannya adalah jika dalam beberapa bulan mendatang Anda memiliki kesempatan untuk negosiasi dengan kekuatan politik Rusia yang ada, pertanyaannya adalah arbitrase antara pengadilan dan negosiasi,” kata Macron saat pidato di pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Bratislava, Slovakia, seperti dikutip The Guardian, Kamis (1/6/2023).

Ia kemudian melanjutkan, “Saya akan sangat jujur kepada Anda. Anda harus bernegosiasi dengan para pemimpin yang Anda miliki, secara de facto, bahkan jika lusa Anda harus menghakimi mereka di hadapan mereka di pengadilan internasional.”

Macron menilai situasi semacam ini merupakan “persoalan artikulasi”. Jika negara-negara Barat tanpa pikir panjang memutuskan untuk menangkap Putin, maka mereka akan dihadapkan pada situasi “yang mustahil.”

“Karena jika tidak, Anda akan menempatkan diri Anda sendiri dalam situasi yang mustahil di mana Anda berkata: ‘Saya ingin Anda masuk penjara, tapi hanya Anda yang bisa saya ajak negosiasi,” ucapnya.

Meski begitu, Macron mengatakan bahwa selama menunggu waktu negosiasi itu tiba, bukti-bukti untuk melawan Rusia tetap harus dikumpulkan. Menurutnya, pengadilan terhadap Putin dan pejabat tinggi Moskow yang bersalah tetap perlu dilakukan.

Dalam kesempatan itu, Macron juga menyoroti pengeluaran dan koordinasi pertahanan Eropa yang lebih besar dengan mengatakan bahwa “keamanan dan stabilitas kita tidak boleh didelegasikan dan diserahkan pada kebijakan pemilih AS.”

Pada Maret lalu, ICC mengeluarkan perintah penangkapan Putin yang dituduh melakukan kejahatan perang salah satunya mendeportasi secara ilegal anak-anak Ukraina.

Sebagian besar negara anggota ICC sepakat untuk menangkap orang nomor satu Rusia itu jika berada di negara mereka. Ukraina juga mendukung dan menyatakan Putin pantas menerima hukuman tersebut.

Meski begitu, sejumlah pihak menilai perintah penangkapan ini sulit dilakukan. Beberapa di antaranya karena Rusia bukan anggota ICC, aliansi itu tak punya pasukan keamanan sendiri, hingga Putin yang jelas tak akan mendatangi negara anggota ICC usai surat perintah diterbitkan. (nto/CNNIndonesia.com)

About Author