Wed. Jul 9th, 2025

BEM UMJ Demo di DPR Desak Pengesahan RUU Perampasan Aset dan Tolak RUU Kesehatan

Ketua BEM UMJ, Sarlin Wagola (memegang mic dan mengenakan topi) saat orasi dalam aksi menuntut pengesahan RUU Perampasan Aset dan tolak RUU Kesehatan di depan gedung DPR RI, Kamis (22/6/2023).

Porosberita.com, Jakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar aksi di depan gedung DPR RI, Jakarta, pada kamis (22/6/2023). Mereka mendesak wakil rakyat segera mensahkan RUU Perampasan Aset dan tolak RUU Kesehatan (omnibus law).

Presiden Mahasiswa UMJ, Sarlin Wagola menyatakan aksi ini sekaligus bentuk kekecewaan mahasiswa atas sikap DPR yang mengabaikan aspirasi.

“Mahasiswa  sangat geram dengan perilaku DPR dengan kebiasaan buruknya dalam urusan legislasi secara gelap-gelapan. Kami sangat kecewa sebab Anggota DPR RI sama sekali tidak merespon suara mahasiswa  dalam menyampaikan aspirasi,” tandas Sarlin disela-sela aksi.

Ditambahkan Sekretaris Jendral BEM UMJ M. Fadli Pratama, sebenarnya RUU Perampasan asset sudah dibahas sejak 2012. Tetapi sampai sekarang belum tuntas. “RUU Perampasan asset itu sudah dibahas sejak 2012 lalu, tapi sampai sekarang ga jelas. Malah RUU Omnibus law di percepat pengesahannya, padahal kami tahu banyak masalah dengan naskah akademiknya” ungkap Fadli.

Lantaran itu, para pendemo menantang anggota DPR RI untuk audiensi secara terbuka untuk dialog soal RUU Perampasan Aset dan penolakan RUU Kesehatan (omnibus law).

“Kami tantang DPR untuk dialog terbuka sebab kami paham bahwa urgensi RUU Perampasan aset sangat dibutuhkan di tengah kejahatan ekonomi yang sangat merugikan negara dan masyarakat dibuktikan dengan indeks persepsi korupsi meningkat. Serta koruptor tidak takut dipenjara tapi mereka hanya takut dimiskinkan. Kekayaan yang di dapat secara tidak sah dalam jumlah yang banyak bisa memproduksi kejahatan baru dari hasil ilegal itu” kata orator aksi Wahid Hasyim.

Wahid menambahkan bahwa pemerintah telah gagal dalam memberantas kejahatan ekonomi termasuk korupsi.  Padahal tidak sedikit anggaran negara yang sudah di keluarkan untuk memberantas korupsi dan kejahatan ekonomi, tetapi hasilnya sangat mengecewakan.

Setelah poin tuntutan dibacakan Presiden Mahasiwa UMJ, Sarlin Wagola, massa aksipun membubarkan diri dengan tertib. (sur)

About Author