BI Tambah Rp47 T ke Perbankan yang Rajin Beri Pinjaman
Porosberita.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memberikan tambahan likuiditas hingga Rp47,9 triliun kepada perbankan yang rajin menyalurkan kredit atau pinjaman.
Hal ini sejalan dengan insentif likuiditas yang semula 2,8 persen naik menjadi 4 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan itu adalah salah satu ramuan jamu khusus yang dibuat untuk mendorong pertumbuhan kredit di dalam negeri.
“Jadi dengan menambah insentif 2,8 persen menjadi 4 persen itu total menambah likuiditasnya Rp47,9 triliun,” ujar Perry dalam konferensi pers, Selasa (25/7/2023).
Namun, insentif diberikan kepada perbankan yang menyalurkan kredit ke sektor tertentu, seperti mineral dan batu bara (minerba), perikanan dan sumber daya alam lainnya.
“Sektornya yang mempunyai daya ungkit pertumbuhan tinggi, apa sektornya? Hilirisasi minerba, hilirisasi pertanian, peternakan, perikanan, semua hilirisasi,” jelasnya.
“Sekaligus perumahan, sektor primer kami tambah (likuiditasnya) bank-bank yang menyalurkan kredit sektor perumahan termasuk perumahan rakyat kami tambah likuiditasnya,” imbuhnya.
Perry berharap kebijakan insentif makroprudensial ini bisa membuat perbankan makin semangat menyalurkan kredit atau pembiayaan ke lapangan usaha. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan tetap berjalan.
“Sehingga bank-bank semangat menyalurkan kredit ke perumahan, pariwisata. UMKM, KUR, UMI juga kami tambahkan insentif likuiditasnya termasuk ekonomi hijau,” pungkas Perry. (nto/CNNIndonesia.com)