Ini Alasan Novel Baswedan Terlibat Dalam Tim Audit Bisnis PCR
Porosberita.com, Jakarta – Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menyatakan alasan ikut mengaudit bisnis tes PCR yang melibatkan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) untuk kepentingan kemanusiaan dan memiliki kemampuan audit.
“Semangat kita untuk memperbaiki segala permasalahan ini, termasuk juga kita berkeinginan agar orang-orang yang bermain saat negara sedang bencana pandemi Covid-19, menimpa seluruh dunia dan mereka tidak peduli hak asasi manusia, maka sangat wajar ini harus diusut tuntas,” ujar Novel dalam akun Youtubenya dikutip Rabu (1/12/2021).
Novel menyatakan ingin memberikan sumbangsih kepada negara untuk membantu mengaudit dugaan bisnis tes PCR yang berkaitan erat dengan kepentingan kemanusiaan. Terlebih, ia merasa mempunyai kemampuan di bidang audit.
“Saya berkeinginan untuk ikut berikan sumbangsih untuk bisa sama-sama mengusut masalah ini. Ke depannya negara tidak boleh diam dan permasalahan ini harus diusut tuntas hingga bila ada kerugian negara harus ditarik kembali,” ucap Novel.
Novel pun menegaskan bahwa jika terbukti ada tindak pidana pada bisnis PCR, maka semua pihak yang terlibat harus bertanggung jawab.
“Dan semua orang yang berlaku jahat dengan mengambil keuntungan ini harus dimintakan pertanggungjawaban,” sambungnya.
Novel melanjutkan, audit merupakan pintu utama membuka persoalan tersebut. Jika PT GSI diaudit, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dapat diungkap dan lebih jauh dapat diusut.
“Ketika saya diberi tahu oleh rekan-rekan bahwa ada pak Luhut di sana dengan terbuka mempersilakan untuk diaudit, saya kira ini suatu kesempatan yang baik. Kita ingin siapa pun yang diduga bermain dalam permainan itu diungkap; diusut. Dan ketika ada satu perusahaan yang ada kaitannya dan kemudian membuka diri untuk diaudit, saya kira itu akan jadi pintu untuk membuka secara keseluruhan,” paparnya.
Diketahui, PT GSI diduga terlibat bisnis PCR, dimana perusahaan tersebut terafiliasi dengan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan lewat PT Toba Bumi Energi dan Menteri BUMN Erick Thohir melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri yang dipimpin saudaranya Boy Thohir. Namun, Luhut dan Erick mengklaim tak mendapat untung dalam bisnis tes PCR PT GSI. (wan)