Trend Sepeda Mahal di Kota Besar
Oleh : Euis Saribanon
Dosen Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti
Pengurus Pusat Garda Bumi Putera dan Pengurus MD. KAHMI Jakarta Timur
Porosberita.com, Jakarta – Seiring dengan meningkatnya minat dan kepedulian masyaraat akan kesehatan dan kebugaran, serta keprihatinan atas kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh seringnya terjadi kemacetan dan polusi udara, maka bersepeda menjadi pilihan sebagai solusi penggunaan non-motorizes transportation selain berjalan kaki. Sepeda digadangkan sebagai strategi prioritas menuju transportasi ramah lingkungan.
Perkembangan penggunaan sepeda saat ini banyak membentuk komunitas bersepeda yang berperan dalam membangun kultur bersepeda.
Studi sebelumnya, menunjukan setidaknya dua argument mengenai pembangunan kultur bersepeda. Pertama, ialah studi yang menekankan pada pentingnya aspek kebijakan (Mutrie, 2010; Pucher, 2010; Racioppi, 2005).
Pembangunan Kedua, ialah studi yang melihat perlunya kolaborasi antar aspek kebijakan dan infrastruktur untuk dapat membangun kultur bersepeda (Yang, 2010; Pooley, 2010; Forsyth.2010). Pembangunan kultur bersepeda dianggap tidak cukup hanya didorong oleh adanya kebijakan atau infrastruktur saja, namun perlu adanya integrasi di antara keduanya.
Kemudian studi yang dilakukan Ismali, 2017 menambahkan aspek lain yang yang berperan penting membangun kultur bersepeda yaitu Jaringan Sosial berupa Komunitas.
Komunitas Sepeda biasanya menegaskan dirinya sebagai sebuah gerakan moral, karena mereka secara aktif mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk bersepeda. Dalam aktivitas sehari-biasanya komunitas menginginkan kualitas kehidupan yang lebih baik dimana tujuannya mereka berusaha mewujudkan kampanye dengan menggunakan sepeda dikegiatan sehari-hari seperti bersepeda ke kantor, ke sekolah dan ke pasar atau ketempat-tempat lain, kemudian menarik minat orang-orang sekitar, anggota keluarga lain atau teman kantor atau teman sekolah.
Dalam perkembangannya trend bersepeda saat ini khususnya di ibukota menjadi lifestyle yang berusaha menggunakan dan memiliki sepeda yang bernilai tinggi (mahal). Namun, menurut saya itu tidak mengapa karena menjadi motivasi tersendiri untuk menggerakkan orang untuk bersepeda.
Sisi baik dari Lifestyle dapat meningkatkan sektor ekonomi dimana para produsen dan pedagang sepeda akan berusaha memenuhi kebutuhan para kosumennya. Seiring berjalannya waktu trend sepeda mahal akan berganti namun kultur bersepeda tetap akan ada dan berkelanjutan seiring pemahaman hidup sehat dan lingkungan yang baik serta difasilitasi kebijakan dan infrastruktur serta Roadsafety. (wan)