Sat. Jan 11th, 2025

LBH Papua Akan Telusuri Kasus Warga Yang Diinjak Oknum TNI

Porosberita.com, Jakarta – Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua Emanuel Gobay mengatakan pihaknya sedang mencari tahu identitas warga yang diinjak kepala oleh aparat TNI AU di Merauke beberapa waktu lalu.

Emanuel mengatakan setelah identitas warga tersebut diketahui, pihaknya akan memberikan perlindungan dan bantuan hukum.

“Kami upayakan mengetahui identitas korban, alamat tempat tinggal, untuk diberikan perlindungan,” kata Emanuel saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (28/7/2021).

Sejauh ini, pihaknya mengaku baru mengetahui bahwa korban merupakan warga Merauke, Papua. Namun LBH belum mengetahui nama, pekerjaan, dan tempat tinggal korban.

Penelusuran identitas korban juga terkendala jarak. Pasalnya, kata Emanuel, tempat kejadian perkara (TKP) berada di Merauke, sementara kantor LBH Papua ada di Jayapura.

“Tapi kami tetap upayakan dengan jaringan LBH di sana,” ujarnya.

Sebagai informasi, bila menarik garis lurus koordinat jarak Jayapura ke kota paling timur Indonesia itu adalah sekitar 664 kilometer, yang bisa ditempuh penerbangan sekitar 1 jam–merujuk pada aplikasi peta pada platform Google.

Selain itu, Gobay menyatakan pihaknya juga meminta agar Komnas HAM baik pusat maupun Komnas HAM Papua agar ikut menindaklanjuti kasus kekerasan tersebut. Emanuel menilai tindakan dua orang oknum TNI AU kepada korban sudah melanggar Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.

Dia juga menegaskan, tindakan aparat TNI AU tersebut juga bisa dikenakan pasal KUH Pidana tentang kekerasan.

“Kami mendorong supaya Komnas HAM turun tangan dan ikut menindaklanjuti peristiwa ini, karena sudah termasuk bentuk pelanggaran HAM, lalu agar dikenakan pidana karena sudah melakukan kekerasan pada warga sipil,”tutur Emanuel.

Sebelumnya beredar video berdurasi 1:20 detik menayangkan aksi dua orang oknum TNI yang menginjak kepala seorang warga sipil. Diketahui video tersebut diambil di Merauke, Papua pada Senin (26/7). Dalam cuplikan rekaman video itu terlihat dua aparat TNI AU mendekati seorang warga Papua difabel yang terlibat adu mulut di sebuah warung pinggir jalan.

Salah satu aparat lalu menarik warga Papua itu lalu memitingya di atas trotoar. Sementara aparat lainnya menginjak kepala warga sipil yang sudah dalam kondisi terkunci oleh rekannya di atas trotoar tersebut.

Atas insiden tersebut, Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang dilakukan dua prajuritnya di Merauke tersebut. Fadjar mengakui insiden tersebut murni karena kesalahan anggotanya. Ia menegaskan bakal menindak tegas dua anggota TNI AU yang ada dalam video tersebut.

“Saya selaku KSAU ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua, khususnya warga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban dan keluarganya,” kata Fadjar dalam sebuah rekaman video yang diunggah dalam akun Twitter @_TNIAU, Selasa malam (27/7/2021).

“Hal ini semata-mata terjadi memang karena kesalahan dari anggota kami dan tidak ada niatan apapun juga. Apalagi dari berupa perintah kedinasan,” imbuhnya.

Fadjar menyebut akan mengevaluasi seluruh anggotanya dan menindak secara tegas pelaku yang berbuat kesalahan. (CNN Infonesia/wan)

About Author